so beautiful, so colourfull

so beautiful, so colourfull



BUKAN hanya Toyota yang harus menarik kembali produknya di pasaran. Pabrikan Jepang lainnya, Honda Motor Co, juga menarik ribuan produk andalan mereka, Jazz.

Penarikan tersebut dilakukan untuk Jazz keluaran 2002 hingga 2008. Recall itu terpaksa dilakukan menyusul terbakarnya salah satu Honda Jazz yang menewaskan balita.

Sebagaimana dilansir Reuters, balita malang tersebut bernama Vanilla Nurse dan baru berusia dua tahun. Dia mengembuskan napas terakhir di Cape Town, Afrika Selatan (Afsel), September 2009, saat terlelap di dalam mobil.

Kebakaran itu diduga terjadi karena ada masalah di tombol jendela yang menimbulkan hubungan arus pendek bila terkena air. Begitu kasus tersebut mencuat, Honda Inggris langsung mengeluarkan kebijakan untuk menarik 171 ribu unit Jazz di Afsel.

Honda Inggris pekan lalu menyatakan akan menghubungi seluruh pemilik Jazz. Menurut mereka, tombol jendela di mobil itu bisa mengakibatkan hubungan pendek dan menimbulkan api jika terkena air.

''Langkah inspeksi dan pemeriksaan terhadap sistem jendela otomatis (power window) dalam beberapa kasus memang bisa mengakibatkan terjadinya hubungan pendek jika terkena air,'' demikian penjelasan resmi pihak Honda lewat situs resmi mereka.

Jazz merupakan produk andalan Honda. Pada Desember 2009, mereka berhasil menjual 325 kendaraan dan mencatatkan diri sebagai merek terlaris. (bas)
Toyota Dihantam Badai Recall
TOKYO - Reputasi Toyota sebagai market leader industri otomotif ternoda. Itu menyusul keputusan produsen otomotif Jepang tersebut untuk menarik kembali (recall) jutaan mobil mereka di penjuru dunia. Langkah recall terpaksa dilakukan karena ada keluhan dari konsumen mengenai pedal gas.

Meski tidak memakai karpet kabin, ternyata, pedal gas di sejumlah produk Toyota bisa tertekan sendiri. Berdasar hasil penyelidikan, ada kemungkinan, bagian pedal gas yang tetap dalam posisi tertekan atau lambat kembali ke posisi normal.

Nah, problem pedal gas tersebut memaksa Toyota menarik kembali sekitar 2,3 juta mobil yang beredar di pasar Amerika Serikat (AS) pada 21 Januari lalu. Lima hari kemudian, 26 Januari, Toyota kembali menarik 1,8 juta mobilnya di AS.

Toyota juga melakukan langkah serupa di Eropa pada Jumat lalu (29/1). Sekitar 1,8 juta unit ditarik dari pasaran. Model yang ditarik dari pasar AS maupun Eropa adalah Camry, Tundra, Highlander, Corolla, RAV4, Matrix, Sequoia, dan Avalon. Total, Toyota telah menarik hampir delapan juta mobilnya di seluruh dunia.

Recall yang disebabkan trouble pada pedal gas itu jelas sangat menyakitkan bagi petinggi Toyota Motor Corp. Karena itu, Presiden Toyota Akio Toyoda secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada konsumen.

"Kami sangat menyesal telah membuat konsumen merasa cemas. Kami akan berupaya memberikan penjelasan dalam waktu singkat yang bisa menenangkan konsumen," jelas Toyoda di sela-sela World Economic Forum di Davos, Swiss, seperti dikutip Reuters.

Sebetulnya, bukan kali ini saja konsumen Toyota mengeluhkan problem pedal gas. Pada Oktober 2009, Toyota juga menarik jutaan mobilnya karena problem yang sama. Sejumlah pengamat menilai, penarikan produk besar-besaran yang dilakukan Toyota itu diduga disebabkan vendor mereka di CTS Corp (Tiongkok) yang memasok pedal gas mobil-mobil Toyota melakukan kesalahan.

Karena itu, Ford memutuskan untuk menghentikan produksi van Transit Classic mereka di Tiongkok. Sebab, tipe rakitan pedal gas produk tersebut sama dengan yang dibuat CTS.

"Ketika Toyota mempunyai masalah dalam industri, kami memeriksa segala sesuatu tentang sistem dan proses produksi Ford," papar CEO Ford Alan Mulally seperti dikutip Associated Press.

Diler AS Rugi Rp 22,4 T

LANGKAH recall yang dilakukan Toyota berdampak pada omzet diler-diler di AS. Sebab, delapan model yang di-recall tersebut merupakan yang terlaris di pasar AS. Terutama Camry dan Corolla. Meski belum ada data resmi, kerugian diler di AS akibat penarikan produk tersebut mencapai USD 2,47 miliar atau sekitar Rp 22,4 triliun.

''Kondisi seperti itu belum pernah dihadapi pabrikan mana pun di seluruh dunia. Ini benar-benar baru,'' ungkap Ketua Umum Asosiasi Diler Mobil Nasional John McEleney seperti dilansir Bloomberg.

Dia menjelaskan, saat ini, terdapat 1.234 diler di seluruh AS yang menjual mobil Toyota. Karena ada penarikan produk, setiap diler berpotensi kehilangan pendapatan sekitar USD 1,75 juta per bulan dari penjualan model baru atau bekas.

Potensi kehilangan pemasukan setiap diler Toyota, 56 persen berasal dari jumlah mobil baru dan 30 persen dari unit bekas. Rata-rata transaksi yang terjadi, kata McEleney, sekitar USD 30 ribu. ''Sementara itu, kehilangan pemasukan dari mobil baru akan mencapai USD 1,25 juta hingga USD 1,5 juta,'' jelasnya.

Di sisi lain, tiga pabrikan mobil yang menjadi pesaing Toyota, Hyundai Motor Co, Ford Motor Co, dan General Motors Co, mencoba merebut calon konsumen dengan menawarkan diskon. Langkah itu dilakukan untuk menjegal posisi Toyota sebagai penjual mobil terbanyak di AS.

Peugeot Citroen Recall Dua Produk Andalannya, Peugeot 107 dan Citroen C1
GELOMBANG penarikan mobil karena kesalahan produksi terus berlanjut. Setelah, Honda dan Toyota, kemarin (1/2) giliran pabrikan asal Prancis PSA Peugeot Citroen yang me-recall dua produk andalannya. Yakni Peugeot 107 dan Citroen C1. Jumlah produk yang ditarik sekitar 97 ribu unit. Kedua jenis mobil itu dibuat di Republik Ceko yang juga memproduksi Toyota.

Mobil-mobil yang ditarik ini ditengarai memiliki problem yang sama dengan Toyota, yakni di pedal gas. Kebetulan, Peugeot dan Toyota mendapat komponen pedal gas dari pemasok yang sama.

''Penjualan terbesar (Peugeot 107 dan Citroen C1) di negara-negara besar,'' kata juru bicara Peugeot Jean-Marc Sarret kepada AFP. Negara besar yang dimaksud adalah Jerman, Inggris, Italia dan Spanyol. ''Di Prancis sendiri, ada sekitar 15.400 unit yang kami tarik,'' ujarnya. Sarrett menjelaskan, Peugeot 107 dan Citroen C1 diproduksi secara eksklusif di pabrik di Kolin, 60 kilometer timur Praha. Dua produk itu memang ditujukan untuk pasar Eropa. Ini pun merupakan satu-satunya kerja sama dua raksasa otomotif untuk memproduksi mobil jenis compact.

Peugeot 107 dan Citroen C1 diproduksi di Toyota Peugeot Citroen Automobile (TPCA). Pabrik joint venture itu per tahun memproduksi 330 ribu unit, di mana 200 ribu adalah Peugeot 107 dan Citroen C1. Sedangkan, sisanya adalah Toyota Aygo.

Produk yang ditarik, merupakan model keluaran tahun produksi sejak pertengahan 2005 hingga pertengahan 2009 lalu. "Kami akan melakukan aksi kampanye recall yang sama, termasuk Toyota untuk mobil yang terkena masalah. Kelainan pada komponen pedal gas itu diaplikasikan pada seluruh model yang merupakan 10 persen dari total produksi."
(dio/bas)

*****Cak CR: Untung Belum punya mobil (memang belum mampu)he..he..he*****
Posted by Kiasati On 1:05 AM No comments

0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Blog Archive

Blogger news