KAIRO - Misteri penyebab kematian Raja Tutankhamun (King Tut) dipecahkan tim peneliti. Raja muda yang memerintah Mesir pada usia 10 tahun itu diperkirakan meninggal karena komplikasi patah tulang yang diperparah malaria, bukannya dibunuh seperti yang diberitakan selama ini. Hasil tersebut diperoleh dari tes DNA dan CT scan terhadap mumi Tutankhamun yang berusia 3.300 tahun. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA).
Tim peneliti menemukan parasit malaria dalam DNA-nya. Ditemukan pula kelainan genetik pada Tut sehingga dia dapat terjangkit wabah malaria. Tim menemukan pula genetik skoliosis, tulang belakang yang melengkung, dan kaki club.
Belakangan diketahui bahwa kelainan tersebut diturunkan dari kedua orang tuanya yang terlibat perkawinan sedarah. Ayah Tut, Firaun Akhenaten, tak lain adalah kakak kandung ibunya.
''Tutankhamun memiliki banyak gangguan (kesehatan). Dia memang dibayangkan sebagai raja muda, tetapi raja yang lemah dan membutuhkan tongkat untuk berjalan,'' bunyi laporan dalam artikel JAMA seperti dikutip Associated Press.
Tut menarik perhatian publik sejak makamnya ditemukan pada 1922. Di dalamnya turut ditemukan perhiasan, artefak, dan topeng emas. Juga, 130 tongkat bantu jalan. (war/ami)
Cak CR: Nyamuknya ikut di temukan ga ya....?
0 comments:
Post a Comment