Markas Judi Di Dalam Bunker

Indonesia - Bandar gede togel jaringan Surabaya-Malang buyar di tangan Unit III Sat I Pidum Ditreskrim Polda Jatim. Sindikat yang memiliki omzet miliaran rupiah itu digerebek pada Senin (11/1) dan Rabu (13/1). Tujuh tersangkanya dibekuk dalam penggerebekan tersebut.

Salah satu tersangka ialah residivis sekaligus gembong judi togel bernama Wongso, 53, warga Jalan Karangasem, Surabaya. "Bosnya memang Wongso," kata Kasat I Pidum AKBP Anom Wibowo kemarin (14/1). Dia menegaskan Wongso adalah bandar besar togel yang sudah beberapa kali keluar-masuk penjara. Dia ditangkap Polda Jatim empat kali serta masing-masing sekali oleh Polwiltabes Surabaya dan Polres Surabaya Selatan.

Anom menerangkan, penggerebekan jaringan Wongso itu dilakukan dalam dua tahap dan di dua tempat. Yang pertama, polisi menggerebek rumah di Jalan Monginsidi No 31, Lawang, Kabupaten Malang.

Beberapa minggu lalu polisi mendapat informasi bahwa rumah megah itu diduga digunakan sebagai tempat menjalankan bisnis toto gelap alias togel. "Memang, beberapa kali kami menangkap tersangka pengepul togel. Mereka mengaku bandarnya di Malang. Bahkan, mereka ngaku sebagai jaringan Wongso," kata Anom.

Polda Jatim pun tak menyia-nyiakan informasi tersebut. Apalagi, nama yang disebut adalah Wongso yang terkenal sebagai bandar togel besar. Beberapa hari mengamati kegiatan di rumah itu, polisi akhirnya yakin bahwa rumah tersebut memang digunakan sebagai markas perjudian. Polisi juga yakin Wongso ada di rumah itu.

Akhirnya Senin (11/1) polisi menggerebek rumah tersebut. Ternyata benar, rumah itu memang markas perjudian besar. Sebenarnya polisi sedikit sulit membuktikan rumah itu markas judi. Sebab, dari depan rumah itu tampak seperti rumah biasa. Namun, setelah diselidiki, polisi menemukan sebuah bungker berukuran 3 x 3 meter yang digunakan untuk pengoperasian perjudian.

Penutup bungker itu terbuat dari ubin berukuran sekitar 1,5 meter persegi dan ditutup sebuah lemari es. "Untuk masuk, lemari es itu harus digeser. Masuknya juga satu-satu," kata perwira dengan dua mawar di pundak itu.

Betapa kagetnya polisi saat masuk ke bungker yang hawanya sejuk karena dilengkapi AC tersebut. Polisi menemukan 16 unit mesin faksimile, ribuan lembar kertas rekapan togel, lima HP, sepuluh kalkulator, dua ATM, dan peralatan judi lain.

Polisi lalu segera mengembangkan penyidikan. Akhirnya Rabu (13/1) anak buah Anom menggerebek rumah di Jalan Raya Ngagel Tirto. Di sana polisi menangkap dua karyawan Wongso. Selain itu, dua mesin faksimile dan ratusan perlengkapan judi lain disita polisi.

Kepada polisi, Wongso menyatakan setiap bukaan, omzet bisnisnya bisa sampai Rp 1,6 miliar. Setiap minggu ada enam kali bukaan. Itu berarti dalam sebulan Wongso mengumpulkan uang Rp 38,4 miliar. "Acuan Wongso adalah bandar Malaysia dan Singapura," jelas perwira yang sebentar lagi menjabat Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya itu. (kuh/tom)


*****Cak CR: wah bunkernya pernah di pake sadam husain gak pak..*****