so beautiful, so colourfull

so beautiful, so colourfull

Kasus pembobolan dana nasabah kemarin sempat membuat heboh. Beberapa bank telah melaporkan bahwa sebagian dari nasabahnya telah komplain karena uang simpanannya telah raib pada saat mengecek lewat mesin ATM. Beberapa bank itu adalah bank BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata dan BII. Di salah satu bank bahkan pembobolan mencapai 236 rekening dengan kerugian mencapai Rp 4,2 miliar.
"Analisa saya, otak pelaku warga negara asing. Orang Indonesia cuma operasional," kata Ruby Z. Alamsyah, pakar kejahatan teknologi informasi. Warga asing itu disebut-sebut berasal dari Rusia dan mengendalikan dari luar negeri. "Ini mirip kasus yang terjadi di Jakarta pada Oktober 2009."
Ruby menjelaskan modus yang digunakan oleh sindikat tersebut adalah mengirim perangkat ke Indonesia. Satu set perangkat total berupa skimmer atau alat untuk mengkopi data secara magnetik.
Satu set perangkat itu kemudian dipasang di beberapa ATM dan berpindah-pindah. Setelah itu datanya dikumpulkan dan digunakan untuk penggandaan kartu ATM.
Beberapa bank seperti bank Bni dan Bank Permata menyatakankesanggupannya untuk mengganti uang nasabahanya yang telah di bobol. Pihak bankjuga menyarankan agar nasabah juga melakukan proteksi untuk menjaga rekeningnya mislnya dengan melakukan pergantian PIN sesering mungkin. Berikut ini beberapa tips lainnya yang bisa di lakukan oleh konsumen: Menutup angka saat memasukkan nomor PIN
Memasukkan kembali kartu ATM ke mesinnya seusai melakukan transaksi dan memasukkan nomor PIN lain yang salah untuk mengecoh dan kemudian membatalkan proses tersebut.
Demi keamanan, segera ganti PIN ATM Anda. Pergantian PIN juga disarankan sesering mungkin dilakukan.
Bank Indonesia juga memberikan kiat-kiat untuk menghindari praktek ilegal atas kartu ATM oleh pihak yang tidak berhak. Tipsnya adalah:
Rutin mengganti PIN
Menutup angka saat memasukkan nomor PIN
Memasukkan kembali kartu ATM ke mesinnya seusai melakukan transaksi dan memasukkan nomor PIN lain yang salah untuk mengecoh dan kemudian membatalkan proses tersebut.
Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas perbankan juga menyarankan agar pihak bank untuk segera menerapkan implementasi kartu debet khususnya kartu ATM yang berbasis chip. Ini untuk mencegah pembobolan ATM yang marak belakangan ini. Karena, lanjut Budi, saat ini tingkat keamanan dari kartu berbasis chip sudah sangat memadai. "Dibandingkan dengan chip, sistem gesek atau dengan magnific script mudah untuk digandakan datanya," tutur Budi. Bank Central Asia (BCA), menurut Budi, yang pertama kali akan menerapkan kartu debet berbasis chip tersebut. "BCA sudah lapor akan segera mengganti kartu debetnyadengan yang berbasis chip," ungkapnya.

*****Cak CR: Wah..celengan semar bakalan laris nih..*****
Posted by Kiasati On 9:28 PM No comments

0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Blog Archive

Blogger news