Tumbangkan Peringkat I

Surabaya - Persebaya Surabaya tampil mengesankan saat membungkam pimpinanklasemen sementara Arema Malang 2-0 pada laga lanjutan Djarum ISL 2009/2010 di Gelora 10 November, Surabaya, Sabtu (16/1). Hasil itu membawa Persebaya Surabaya langsung naik ke papan atas klasemen sementara.

Sejak menit-menit awal tuan rumah memang menunjukkan penampilan memikat. Arema yang juga pimpinan klasemen sementara ISL dibuat tak berkutik. Para pemain Persebaya dengan leluasa melahirkan peluang di tengah marking ketat yang diperagakan pasukan Singo Edan.

Pada menit ke-19, Persebaya mampu membuka kemenangannya lewat aksi Taufik.Tendangan jarak jauhnya tak mampu diantisipasi oleh kiper Arema Indonesia. Usai gol tersebut kedua tim sama-sama bermain agresif. Terutama Arema, mereka semakin semangat untuk menyerang pertahanan Persebaya.

Sedangkan Bajul Ijo lebih banyak menunggu untuk melakukan serangan balik. Setiap Bajul Ijo melakukan tekananan, sembilan pemain Singo Edan langsung turun ke jantung pertahanan mereka.

Persebaya lagi-lagi mendapat peluang emas pada menit 27. Berawal dari solo run John Tarkpor, bola crossing berhasil dibelokkan Andi Oddang, sayang Korinus Fingkreuw Kurang cepat menyambut bola, sehingga si kulit bundar dapat ditendang pemain belakang Arema.

Tapi bola tendangan itu akhirnya jatuh di kaki Lucky, sayang tendangannya masih bisa diamankan kiper Meiga. Hingga pertandingan masuk menit 30, Arema belum mendapat peluang emas. Hingga babak pertama usai kedudukan masih tetap 1-0 untuk tuan rumah.

Memasuki babak kedua, pertandingan baru berjalan dua menit, striker Persebaya, Andi Oddang menambah keunggulan timnya. Umpan sundulan Mat Halil yang terarah menuju ke arah Andi dan tinggal berhadapan dengan kiper.

Tanpa kesulitan, Andi menceploskan bola dan mencatak golnya yang ketujuh di pentas ISL musim ini.
Gol cepat Andi Oddang pada menit 47 babak kedua membuat atmosfer pertandingan semakin panas. Arema yang tertinggal dua gol mencoba untuk menekan pertahanan Bajul Ijo. Sedangkan Persebaya juga tidak mau terkepung dalam permainan Arema. Mereka juga menyerang balik kubu Arema.

Lini tengah Bajul Ijo kali ini sangat hidup. Mereka berulang kali memberikan servis yang sangat memuaskan untuk duet Oddang-Korinus. Masuk menit 55, Persebaya kembali mendapat peluang emas, kali ini lewat tendangan bebas. Sayang bola keras hasil tendangan John Tarkpor masih bisa diamankan Kurnia Meiga.

Arema mendapat peluang terbaiknya pada menit 65 melalui tendangan bebas. Sayang tendangan keras pemain Singapura, M Ridhuan masih bisa dibendung kiper Persebaya, Syaifudin. Pertandingan babak kedua berjalan sangat menarik dibandingkan babak pertama. Serangan tak hanya didominasi Persebaya, tapi Arema juga bermain sangat agresif untuk mengejar ketertinggalan.

Kedua tim silih berganti menghimpun serangan. Tapi penampilan kiper kedua tim juga sangat bagus. Mereka kerap kali menjadi penentu untuk menggagalkan peluang lawan. Khusus untuk kiper Kurnia Meiga, meski sudah kemasukan dua gol, tapi penampilan kiper Timnas U-19 itu patut diancungi jempol. Mengingat usianya yang masih muda, ia cukup dewasa untuk bermain di pertandingan se-level super derby Jatim.

Masuk menit 76, pelatih Danurwindo menarik Andi Oddang dan memasukkan Andik Vermansyah. Danur sepertinya ingin menyimpan tenaga Oddang karena pemain 31 tahun itu sempat mendapat perawatan di pinggir lapangan. Arema sempat mendapat peluang menit 80 melalui Noh Alam Shah, sayang sundulannya masih bisa ditepis kiper Syaifudin.

Untuk menambah daya dobrak, Danur pun memasukkan striker jangkung, Ngon A Djam dan menarik Korinus Fingkreuw pada menit 81. Duet lini depan Persebaya pun sangat unik, sebab Ngon yang punya postur sangat tinggi diduatkan dengan pemain mungil macam Andik. Tarkpor tak hentinya membuat sensasi. Kali ini tendangan jarak jauhnya pada menit 85 hampir saja menjebol gawang Kurnia Meiga. Meski kedua tim terus menyerang, namun hingga pertandingan usai skor 2-0 tetap bertahan. Kekalahan ini menjadi kekalahan kedua bagi Arema. Sebelumnya mereka juga menyerah atas Persela Lamongan.