so beautiful, so colourfull

so beautiful, so colourfull

SAN FRANCISCO-- Apple kembali merilis produk baru mereka. Kemarin dini hari WIB atau Rabu (27/1) waktu San Fransisco, Amerika Serikat (AS), perusahaan yang bergerak di bidang teknologi komputer itu, meluncurkan komputer tablet dengan touch screen. CEO Apple Steve Jobs yang tampil di panggung memberi nama iPad untuk perangkat barunya tersebut.

"Kami ingin memulai 2010 dengan memperkenalkan produk yang benar-benar ajaib dan revolusioner," kata Jobs yang dilansir AFP. Ini adalah penampilan kedua Jobs di depan publik sejak September setelah menjalani operasi cangkok hati tahun lalu. Dan seperti biasa, dia tampil dengan dandanan khasnya, baju turtleneck warna hitam, dipandu dengan celana jeans warna biru, serta sepatu sneaker.

Sambil menenteng iPad, Jobs menyebut perangkat itu menggunakan layar IPS 9,7 inci, tebal 0,5 inci, dan berat 1,5 pound. Daya baterainya mencapai 10 jam untuk penggunaan aktif dan sebulan untuk standby. Sekilas, tampilannya mirip iPhone dengan ukuran besar. Fungsinya pun tak kalah dengan notebook. Yakni bisa untuk bekerja, mengakses multimedia, dan berselancar di web. Apple menyediakan dua varian iPad. Yakni yang hanya dilengkapi WiFi dan yang dilengkapi WiFi sekaligus koneksi 3G GSM. Harganya mulai USD 499 berkisar Rp 5 juta sampai USD 829 atau sekitar Rp 8 juta.

Jobs menambahkan, IPad diharapkan bisa menutupi gap antara laptop dan smartphone (ponsel pintar). "Apa ada produk yang bisa mengakomodir fitur laptop dan smartphone ? Saya kira iPad yang bisa lakukan itu," tandasnya.

Khusus untuk pemakaian nama iPad, Jobs menjelaskan kalau beberapa hari sebelum peluncuran, Apple meminta hak cipta iPad yang kini dipegang Fujitsu untuk salah satu perangkat jinjingnya.

Ya, ini merupakan salah satu yang mengejutkan dari kehadiran iPad. Sebab, para analis sebelumnya telah mewanti-wanti bahwa gadget ini akan dijual di kisaran USD 1.000.

Namun sepertinya Apple cukup peka atas kondisi resesi ekonomi yang masih bergelayut, sehingga tak jadi mematok harga yang kelewat mahal untuk jagoan barunya tersebut.Jobs kembali membeberkan keunggulan iPad. Menurutnya, iPad memiliki iTunes, sehingga penggunanya dapat secara langsung mengunduh aplikasi, musik, dan video. ''Produk ini juga didukung aplikasi iWorks yang sudah dimodifikasi, sehingga tetap bekerja optimal di perangkat dengan spesifikasi hardware yang jauh dari Mac,'' timpalnya.

Inovasi baru lainnya yang disediakan dalam iPad adalah, adanya aplikasi iBook untuk membaca E-Book dan mengunduh E-Book langsung dari internet. Apple juga mengumumkan iBook Store, layanan baru serupa iTunes yang khusus untuk jual beli E-Book.

''Untuk sementara, iPad baru ini hanya tersedia di AS,'' lanjut Jobs. Namun, Apple akan mendistribusikannya ke seluruh dunia dalam 2-3 bulan ke depan. iPad dijual tanpa kerja sama eksklusif dengan operator, termasuk versi 3G dengan kartu SIM yang unlocked. Tidak hanya iPad yang akan menjadi pundi-pundi uang baru bagi Apple. Bersamaan dengan peluncuran iPad, Apple sekaligus mengumumkan toko online baru bernama iBookstore yang menyediakan E-Book dari berbagai penerbit tingkat dunia.

"Toko ini mirip dengan iTunes.''

Jobs mengisyaratkan kalau model bisnis di toko online barunya hampir sama. Selama ini, iTunes menawarkan download musik dan video dari pihak ketiga baik gratis maupun berbayar. Apple menawarkan bagi hasil dari hasil penjualannya penyedia konten.

Tidak disebutkan sudah berapa judul buku yang saat ini tersedia. Jobs hanya mengatakan lima nama mitra terbesar yang sudah bergabung yakni penerbit Penguin, Simon & Schuster, MacMillan, Hachett Book Group, dan Harper Collins. (dio/bas)
Posted by Kiasati On 8:41 PM No comments READ FULL POST

GURU saya ketiga sebelum mendirikan MarkPlus Professional Service pada 1 Mei 1990 di Surabaya adalah Ir Ciputra. Anda pasti tahu Pak Ci kan? Pak Dahlan Iskan pernah mengatakan kepada saya bahwa beliau juga kagum kepada Pak Ci.

Dulu, saya mengenal Pak Ciputra dari media. Saya tertarik pada pemikiran Pak Ci yang berbeda dengan berbagai eksekutif lain. Ketika itu Pak Ci masih menjadi presiden direktur Jaya Group, sebuah perusahaan kepunyaan Pemda DKI Jakarta. Tapi, BUMD yang satu ini memang sudah berbeda dari BUMD lain di Indonesia.

Konon ceritanya, Pak Ci-lah yang sesudah lulus dari ITB lantas "menantang" Pemda DKI untuk "menyulap" Ancol. Rawa-rawa yang dulu disebut tempat membuang jin diimpikan untuk menjadi tempat hiburan terbesar di Asia Tenggara seperti yang sekarang ada.

Rawa-rawa yang dulu boleh dikatakan no price diimpikan jadi high price seperti sekarang. Karena tantangan Pak Ci dianggap menarik, didirikanlah sebuah BUMD khusus untuk melakukan itu.

Akhirnya, proyek Ancol sukses dan berlanjut dengan berbagai proyek properti lain. Karena itu, ketika saya bertemu Pak Ci untuk kali pertama, beliau memang sudah jadi eksekutif besar dari sebuah BUMD besar. Tapi, Ciputra bukan eksekutif biasa, tapi seorang eksekutif yang entrepreneurial.

Inilah yang disebut intrapreneur. Karena itulah, Pak Ci selalu mengajak karyawan Jaya Group punya culture yang tinggi sense of ownership-nya. Nah, suatu ketika saya membaca di media bahwa Pak Ci baru saja bicara tentang Teori Z di suatu seminar di Jakarta. Padahal, saya baru aja bertemu dengan William Ouchi, penulis buku Teori Z, di kampus UCLA.

Dr Ouchi adalah orang Jepang yang menjadi profesor di UCLA dan salah satu mahasiswa S-2nya adalah Nugroho Setyadharma yang sekarang CEO Ranch Market. Sedangkan Nugroho dulu adalah siswa SMAK St Louis Surabaya, tempat saya mengajarkan matematika dan fisika selama 15 tahun. Maka, ketika berkunjung ke California, saya sempat diperkenalkan ke profesornya, ya si William Ouchi ini.

Nah, saya yang bekas bekerja di PT Panggung Electronic Industries dan berhubungan dengan banyak perusahaan Jepang menjadi suka pada Teori Z. Kenapa? Ya, karena teori ini mengonsepkan apa yang disebut manajemen Jepang yang waktu itu sangat terkenal. Teori Z bukan Teori X, juga bukan Teori Y.

Kalau Teori X, dasarnya manusia itu harus diawasi dengan ketat supaya kinerjanya bagus. Kalau tidak diawasi seperti itu, ada anggapan manusia cenderung akan "menyeleweng" dari kewajiban. Sedangkan Teori Y punya asumsi bahwa manusia itu dasarnya baik adanya. Harus dipercaya, supaya performance-nya bagus. Tidak perlu diawasi terlalu ketat dan harus diberi kebebasan supaya bisa berkembang.

Teori Z? Oleh William Ouchi disebut begitu, karena berdasarkan risetnya, perusahaan Jepang bisa berhasil karena tidak menganut keduanya. Manusia tidak perlu dikontrol habis-habisan seperti pada Teori X, tapi juga jangan dibiarkan habis-habisan seperti pada Teori Y.

Di perusahaan Jepang, waktu itu, karyawan yang sudah diterima di suatu perusahaan dianggap anggota keluarga. CEO adalah kepala keluarga yang dihormati semua orang dan biasanya sangat senior. Sedangkan yang junior akan belajar dari para senior supaya bisa menerapkan ilmu yang didapat dari sekolah.

Waktu itu, perusahaan Jepang menerapkan life time employment, di mana karyawan tidak pernah berpikir "keluar" dari perusahaan. Mereka akan bekerja sampai pensiun. Bahkan, beberapa perusahaan menyediakan kuburan bagi karyawannya.

Karyawan dirotasikan terus fungsinya supaya mengenal semua aspek perusahaan, jadi tidak fanatik pada satu fungsi. Seorang karyawan bagian penjualan sering harus masuk di bagian pembelian dulu.

Maksudnya? Supaya tahu "rasa"-nya jadi pembeli yang sering di-"service" penjual. Orang marketing juga harus pernah menjadi orang finance, supaya bisa punya perhitungan sebelum membuang uang. Orang produksi biasanya cinta pada produknya, karena dia yang membuat.

Karena itu, banyak orang di perusahaan Jepang digembleng di pabrik dulu baru ke tempat lain. Orang R & D harus turun pasar supaya tahu apa yang diinginkan pelanggan. Sebelum menjadi pimpinan puncak, biasanya seseorang harus pernah menjadi kepala HRD, supaya bisa memimpin orang.

Teori Z tidak persis seperti itu, tapi lebih luas dari itu. Antara lain menceritakan hubungan "kekeluargaan" antara sebuah perusahaan dengan suppliers dan distributornya.

Nah, karena saya pernah berhubungan dengan perusahaan Jepang secara intensif, saya jadi tertarik pada Teori Z.

Karena itulah, begitu saya baca di suatu media bahwa Ciputra suka pada teori ini, saya pun

Jadi Teori Z lah yang membuat pertama kali saya tertarik menghubungi pak Ciputra. Besok saya akan bercerita bagaimana saya menghubungi beliau.
Posted by Kiasati On 8:39 PM 1 comment READ FULL POST
ShoutBox merupakan sejenis buku tamu yang terdapat didalam blog kita, dimana setiap pengunjung blog dapat menuliskan pesan singkat di dalamnya. Terdapat beberapa buku tamu yang dapat kita tambahkan kedalam blog kita, seperti Oggix, Shoutmix, CBox, Guestbook, dll., tapi yang paling banyak digunakan oleh para blogger Indonesia adalah Shoutmix dan Oggix.

Untuk menambahkan ShoutBox kedalam blog kita sebenarnya cukup mudah. Kamu bisa memilih salah satu ShoutBox berikut (Shoutmix atau Oggix), lalu ikuti langkah-langkah cara menambahkannya kedalam blog kamu:

ShoutBox Shoutmix
· Bukalah situs Shoutmix, kemudian klik Creat Shoutbox (bagi yang sudah register klik Login).
· Isikan data-data kamu sesuai permintaan dari Shoutmix.
· Jika kamu ingin melakukan pengaturan, pada bagian Display klik Style & Colors lalu pilih template dan warna sesuai keinginan kamu.
· Simpan hasil pengaturan kamu dengan mengklik Save settings.
· Klik back to settings, lalu klik Date & Time untuk mengatur zona waktu.
· Simpan hasil pengaturan zona waktu, klik back to settings lalu klik Get Codes.
· Atur lebar (Width) dan tinggi (Heigth) sesuai ukuran sidebar blog kamu (default 160x400).
· Blok kode HTML Shotmix (Contror A) kemudian kopi (Control C).
· Setelah itu ikuti Langkah Selanjutnya di bagian bawah tulisan ini.

ShoutBox Oggix
· Bukalah situs Oggix, kemudian Register (bagi yang sudah register klik Login).
· Isikan data-data kamu sesuai permintaan dari Oggix.
· Setelah masuk kedalam Control Panel Oggix, klik Install Shoutbox dan pilih HTML Code,
· Isi setingan konfigurasi, klik next.
· Pilih type yang diinginkan, klik next.
· Pilih warna yang diinginkan (sebaiknya disesuaikan dengan latar blog kamu), klik next.
· Pilih template yang diinginkan, klik next.
· Blok kode HTML Oggix (Contror A) kemudian kopi (Control C).
· Setelah itu ikuti Langkah Selanjutnya.

Langkah selanjutnya
· Login kedalam blogger kamu terlebih dahulu.
· Dari halaman dashboard, pilih Tataletak (Layout).
· Pada halaman Tataletak, Elemen Halaman, klik Tambah Gadget.
· Pilihlah gadget HTML/JavaScript .
· Kopikan kode HTML Shoutmix atau Oggix tersebut kedalam kotak gadget HTML/JavaScript, lalu save.


Catatan tambahan untuk Oggix:
· Kamu dapat mengubah lebar (width) dan tinggi (height) Shotbox disesuaikan dengan lebar widget sidebar blog kamu. Kamu juga dapat menyesuaikan ukuran (size) panjang nama (maxlength), kotak input name, input URL, dan input comment. Untuk memudahkan pengeditan, lakukan editing di dalam Notepade. Tapi jika kamu gak mau pusing, biarkan saja sesuai default Oggix (200x400).
· Untuk menambahkan avatar, klik aja Avatar lalu pilih Your Avatar, lalu upload foto kamu.
· Unkut menghilangkan anti spam, klik Spam Filter lalu pilih Setting Anti Robotic Spam dan pilih No pada pertanyaan Do you want to activate anti robotic spam?
· Untuk mau menjawab pesan, klik Manage Shoutbox dan pilih Edit/Reply Entry.
Posted by Kiasati On 10:25 PM 5 comments READ FULL POST

Pada kali ini, saya akan menjelaskan tentang Addthis yang memuat lebih dari 170 icons bookmarking.

Pada dasarnya cara untuk menambahkan Addthis sharing tools ini pun relatif sama dengan cara menambahkan Icons Social Bookmarking. Hanya saja untuk mendapatkan Addthis sharing tools kamu harus melakukan registrasi terlebih dahulu ke situs Addthis.Com.

Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah:
· Bukalah situs Addthis.Com, kemudian klik Join Now.
· Isi formulir yang telah disediakan, lalu klik Register.
· Pada option Select a button style, pilih sesuai yang kamu inginkan.
· Klik Get Your Button, lalu kopi kode HTML-nya.
· Selanjutnya login ke akun Blogger, pilih Tata Letak, lalu pilih Edit HTML.
· Beri tanda centrang pada Expand Template Widget.
· Kemudian cari kode (gunakan Control F atau F3). Jika ada dua buah, pilihlah yang pertama.
· Letakkan kode HTML tadi setelah yang pertama (Jika sudah menambahkan Icons Social Bookmarking, letakkan setelahnya).
· Simpan hasil kerjaan kamu dan ucapkan Alhamdulillah...

Nah, segitu aja brow. Mudah-mudahan bermamfaat bagi kamu semua.
Selamat mencoba...
Posted by Kiasati On 10:19 PM 4 comments READ FULL POST
Komentar merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah blog karena merupakan sarana untuk memberikan feed back bagi informasi-informasi yang disampaikan, baik berupa saran, kritik, pertanyaan, atau ucapan terima kasih atas informasi yang disampaikan.

Namun jika komentar tersebut terlalu banyak dan/atau isi komentarnya panjang-panjang maka akan membuat komentator berikutnya sedikit kewalahan karena harus menggulung layar jika ingin menuliskan komentar...

Nah, untuk mengatasi masalah tersebut kamu bisa membuat scroll pada blok komentarnya sehingga sekalipun komentar dalam postingan kamu banyak .
Jika kamu ingin membuat scroll pada blok komentar, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
· Login ke akun Blogger kamu, lalu pilih Tata Letak - Edit HTML.
· Carilah kode CSS untuk comments-block menggunakan Control F.
· Tambahkan perintah berikut kedalamnya:
height:250px; /* tinggi blok komentar */
border:1px solid #CCC; /* bingkai blok komentar */
overflow:auto; /* perintah scroll */
sehingga nantinya akan nampak seperti contoh berikut:
#comments-block {
width: sekian px;
margin:sekian px;
padding:sekian px;
line-height:sekian px;
height:250px; /* tinggi blok komentar */
border:1px solid #CCC; /* bingkai blok komentar */
overflow:auto; /* perintah scroll */
}
· Sesuaikan ukuran dan warna bingkai menurut yang kamu kehendaki.
· Simpanlah hasilnya, lalu lihatlah pada postingan yang memiliki banyak komentar.

Nah, selesai sudah brow. Selamat mencoba....
Catatan tambahan:
Jika pada template kamu tidak ada kode CSS untuk comments-block, tambahkan saja kode berikut di atas ]]>:
#comments-block {
width: auto;
margin:auto;
padding:auto;
height:250px; /* tinggi blok komentar */
border:1px solid #CCC; /* bingkai blok komentar */
overflow:auto; /* perintah scroll */
}
Posted by Kiasati On 10:16 PM No comments READ FULL POST
Tentunya kita ingin agar blog kita bisa tampil seperti milik para blogger profesional kan… nah mungkin sedikit tips ini bisa membantu untuk mewujudkannya…
1. Lakukan pengecekan pada beberapa web browser
Tampilan halaman kamu begitu cantik di browser Firefox tetapi belum tentu bagus di browser IE, Opera atau browser yang lain. Ingat pengunjung blog kamu tidak hanya menggunakan satu browser saja. Untuk itu coba kamu lakukan pengecekan dengan browser yang berbeda, misalkan: Firefox, Flock, Chrome, IE, Opera, Safari.
2. Pilihan warna pada blog
Pemilihan warna memang susah-susah gampang semuanya tergantung selera pemilik blog. Jangan terlalu egois, pilih warna sesuai dengan tema blog kamu. Coba kamu pikir jika blog kamu tentang agama dengan pilihan warna hitam, terlihat janggal bukan! Kebanyakan warna hitam lebih cenderung ke blog yang bertemakan underground.
3. Hindari memasang jam
Tanyakan pada diri kamu sendiri apa gunanya memasang jam di blog kamu? Jika hanya sebagai pengingat waktu atau untuk mempercantik halaman sebaiknya tidak usah digunakan. Apa gunanya jam pada taskbar windows jika begitu? Yang jelas bakal bikin loading page kamu semakin berat.
4. Hindari memasang kalender
Apa gunanya kalender pada taskbar windows? Orang butuh informasi dari blog kamu bukan ingin melihat kalender. Kalender yang saya maksud adalah kalender umum, beda dengan kalender yang menampilkan sebuah posting (biasanya banyak digunakan pengguna wordpress).
5. Hindari pemasangan jumlah pengunjung tetap
Jika blog kamu merupakan blog baru maka jangan gunakan jumlah pengunjung (counter), ini akan berakibat penilaian yang buruk terhadap blog kamu. Walaupun untuk beberapa penyedia layanan counter menyediakan fasilitas untuk memanipulasi dan menambah jumlah pengunjung secara manual. Coba kamu pikir, blog yang baru dibuat sudah mencapai 100.000 pengunjung, apa itu mungkin?
6. Jangan memelas untuk meminta mengklik iklan
Hindari kata "klik iklan dibawah ini" atau bahasa apapun yang meminta pengunjung kamu untuk mengklik iklan. Sampai saat ini ada beberapa blog yang melakukan hal tersebut (maaf jika blog kamu termasuk dalam hal ini). Siapa sih didunia ini yang suka diperintah? Tanpa kamu suruhpun pengunjung bakal mengklik iklan tersebut jika dirasa berguna bagi mereka.
7. Jangan memasang iklan yang berserakan
Iklan yang banyak memang sangat menguntungkan, namun jangan sampai isi halaman blog kamu hanya berisi iklan dan iklan melulu. Pasang iklan sewajarnya saja. Dan tahukah kamu bahwa kebanyakan pengunjung sangat risih dengan adanya iklan yang telihat melebihi kapasitas dari isi halaman blog kamu.
8. Hindari memasang lagu pada blog
Selain membuat halaman blog kamu menjadi berat, menampilkan lagupun agak terkesan tidak profesional dan maaf agak terkesan jaman dulu (jadul). Tidak masalah jika blog kamu tentang musik atau blog personal tapi untuk blok bisnis kayanya kurang cocok.
9. Menampilkan status IP pengunjung
Blog kamu bukan program spy kan? Jadi lebih baik status IP pengunjung tidak usah dipasang agar pengunjung tidak merasa dimata-matai.
10. Memasang widget yang tidak ada hubunganganya dengan blog
Menambahkan widget memang menyenangkan tapi jika tidak ada hubungannya dengan blog kita malah akan terkesan aneh. Pasanglah widget sesuai dengan kebutuhan saja.
11. Jangan hanya copy-paste
Saya tidak melarang kamu untuk melakukan copy-paste. Tapi jika memang dilakukan, sebaiknya perbaiki juga code script atau naskah tulisannya. Hargai jerih payah penulis sebenarnya karena jika hanya copy-paste saja, tulisannya bakal terlihat tidak rapi dan kemungkinan gambar yang diikutsertakan tidak tampil.
12. Perhatikan tanda baca
Perhatikan tulisan kamu apakah sudah benar tanda bacanya atau belum. Kesalahan dalam titik koma saja akan berakibat mempunyai arti yang berbeda.
13. Jangan gunakan gambar yang besar
Gambar memang mempercantik halaman kamu, tetapi gambar yang besar justru akan menjadi bumerang buat loading page blog kamu. Yang jelas blog kamu pasti akan diabaikan untuk sementara waktu ketika loading page sedang berjalan.
14. Periksa dead link atau broken link
Link yang telah mati (dead link) atau rusak (broken link) bakal tidak disukai pembaca. Jangan kan pembaca, search engine pun tidak menyukai hal ini. Lakukan pengecekan terhadap dead link/broken link sesering mungkin. Banyak tools di internet yang bisa melakukan tugas ini.
15. Jangan terlalu banyak memposting artikel orang lain
Sering memposting artikel dari blog lain dengan cara copy-paste akan mendapat respon buruk dari pembaca, karena pembaca akan berpikir lebih baik membaca ke sumbernya secara langsung daripada membacanya di blog kamu.
16. Selalu menyebutkan nama sumber artikel
Blog yang profesional selalu menghargai jerih payah orang lain. Yang jelas menyebutkan nama sumber tidak merugikan kamu sedikitpun sebaliknya penghargaan atas jerih payah orang lain itulah yang membuat kamu terlihat lebih profesional.
17. Berikan respon yang baik terhadap komentar
Dalam merespon komentar, jangan pernah bersikap menggurui. Hargai semua komentar dengan bijak walaupun terhadap komentar-komentar yang menyebalkan sekalipun. Ingat, blog merupakan salah satu tempat untuk menuangkan semua ide dan pemikiran sehingga setiap orang pasti mempunyai pendapat yang berbeda-beda.
Posted by Kiasati On 9:58 PM 1 comment READ FULL POST

TETAP ingin membeli ponsel qwerty merek lokal? Sebelum bertransaksi, sebaiknya calon konsumen memperhatikan beberapa hal.

Pertama, pastikan akurasi alamat pusat perbaikan resmi yang diinformasikan penjual atau dicantumkan dalam kartu garansi. Kalau perlu, cek lokasi. Sebab, pernah terjadi pada sebuah ponsel merek lokal, lokasi yang disebutkan ternyata alamat sebuah apotek. Lokasi yang diklaim sebagai pusat perbaikan resmi ponsel merek lokal lain kala dikunjungi malah hanya ruko kosong.

Kedua, lebih baik memilih ponsel qwerty merek lokal yang baterai atau charger-nya sama dengan aksesori ponsel bermerek global. Baterai sebagian ponsel qwerty merek lokal sama dengan baterai Nokia atau BlackBerry tertentu. Sedangkan charger-nya bisa ditukarpakaikan dengan charger Nokia, Motorola, atau BlackBerry. Dengan demikian, umpama vendor ponsel merek lokal yang dimiliki ternyata bubar, pengguna tak sulit mencari aksesori pengganti.

Ketiga, jangan terbius dengan harga murah. Perhatikan isi paket penjualan. Ada ponsel qwerty merek lokal yang harganya terlihat murah. Padahal, paket penjualannya minimalis. Ponsel merek lokal lain beberapa puluh ribu rupiah lebih mahal, tapi menyertakan baterai cadangan dan aksesori tambahan dalam paket penjualan. (hsw/tia)
Posted by Kiasati On 8:15 PM 5 comments READ FULL POST

ANDA pernah coba helikopter? Kelihatan enak di film, tapi kenyataannya bisa sangat beda.Ruangnya kecil biasanya kurang nyaman, tidak seperti di pesawat komersial yang nyaman.

Suaranya bising, tidak tenang seperti pesawat komersial.Untuk bicara harus pakai alat pendengar di telinga.Pasti gak ada cabin crew karena itu gak ada yang melayani.

Selain itu, waktu penerbangan lebih lama karena memang gak bisa terbang cepat.Dan, yang lebih gak enak adalah ''menakutkan'' karena bisa melihat bumi dari atas.Maklum, terbangnya gak terlalu tinggi seperti pesawat komersial. Masih ada lagi!

Getarannya keras karena kecil dan karena itu pula gampang tertiup angin ke kiri dan ke kanan.

Kata orang yang ''ngerti aviasi'', helikopter itu ''lebih bahaya'' daripada pesawat biasa.Paling tidak, itulah semua yang saya rasakan ketika saya naik helikopter. Ketika Putera Sampoerna beli helikopter, kita diajak mencoba satu per satu, waktu itu. Dia khusus bilang kepada saya, ''If you see your market from the sky, it will look differently!'' Karena itu pula, saya jadi lantas sering ''melihat'' pasar dari atas.

Kata Pak Putera seperti melihat Peta. Tapi, yang ini lebih realistis. Ini penting. Apalagi, ketika itu, saya harus menata kembali jalur distribusi. Pembagian wilayah Indonesia harus didasarkan pada regionalisasi. Kepadatan penduduk harus dipertimbangkan untuk memperhitungkan efisiensi logistik. Selain itu, tingkat purchasing power penduduk rata-rata di suatu wilayah juga harus menjadi pertimbangan untuk keperluan efektivitas.

Jumlah pengecer yang ada juga menjadi kunci karena inilah titik-titik availability daripada produk yang tidak boleh terlewatkan. Setelah itu, perlu diperhatikan jalur perdagangan yang ada dengan melihat ketersediaan jalan, kereta api, sungai, dan bahkan kapal terbang.

Nah, kalau Anda berada di helikopter yang sedang melayang di udara, Anda memang tidak bisa melihat semua itu dengan teliti.

Tapi, Anda akan punya kesempatan untuk ''membayangkan'' data yang Anda punyai.

Putera Sampoerna bahkan mengatakan bahwa imagination itu adalah segalanya! Artinya? Itulah dari tujuan yang ingin Anda capai. Dengan melihat suatu are dari atas, akan timbul semangat untuk ''menguasai'' area tersebut. Saya sering menggunakan bendera-bendera kecil GG, Djarum, Bentoel, dan Sampoerna yang ditancapkan di atas peta untuk menggambarkan penguasaan pasar oleh masing-masing brand. Persis seorang jenderal yang mau bikin strategi perang. Dan, peta itu menjadi lebih konkret lagi ketika dibawa naik helikopter yang sedang menyusuri area yang relevan.

Di Sampoerna semua direksi memang harus bisa berpikir seperti itu. Harus punya ''helicopter view'' yang bersifat wide, imaginative dan abstract Wide karena dari atas Anda akan bisa punya bigger picture dari bisnis Anda ketimbang kalau Anda di bawah. Imaginative karena di situlah Anda mendapatkan kesempatan untuk mimpi tentang bisnis Anda.

Abstrak karena suatu strategi yang dibayangkan untuk mencapai suatu tujuan belum menjadi konkret sebelum dilaksanakan. Tapi, apakah itu cukup?

Pasti tidak! Pak Putera paling tidak suka kalau orang Sampoerna tidak ''membumi''. Karena itu, saya jadi suka sidak ke lapangan. Direksi yang hanya bisa bikin strategi, tapi gak tau lapangan gak ada gunanya. Karena itu juga harus bisa down to earth yang sifatnya detail, realistic dan concrete.

Detail artinya tidak boleh cuma global. Semua data global mesti diurai sampai detail. Realistis artinya bukan sekadar imajinasi yang gak ada juntrungannya.

Dan, konkrie maksudnya harus ada rencana yang nyata. Ingat bahwa semua kelihatan indah dari atas dan gampang dicapai, tapi menjadi tidak mudah ketika menghadapi kenyataan. The devil is always on the detail! Karena itu, sampai ada buku Execution yang cukup laris karena penulisnya menemukan bahwa banyak kegagalan bukan disebabkan oleh salah strategi. Tapi, gagal dalam pelaksanaan.

Kesimpulan akhir?

Harus seimbang! Harus ada balance di antara keduanya. Inilah serangkaian pelajaran dari ''magang'' saya di Universitas Sampoerna. Besok saya akan bercerita tentang guru saya yang ketiga sesudah Dahlan Iskan dan Putera Sampoerna, sebelum mendirikan MarkPlus Professional Service pada 1 Mei 1990 di Suarabaya.(*)
Posted by Kiasati On 8:13 PM No comments READ FULL POST
Pada tulisan kali ini saya akan membahas cara membuat tag Cloud animasi. Setelah melakukan sedikit perubahan pada script-nya agar mudah dibaca, dan memberikan keterangan tambahan yang agak berbeda dari tulisan aslinya, maka tulisan kali ini saya sajikan buat kamu semua (untuk melihat contoh silahkan lihat blog ini).

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat Tag Cloud Animasi:
· Login ke akun Blogger kamu.
· Dari halaman Dasbor, klik Tata Letak dan pilih Edit HTML.
· Lakukan duplikasi template untuk berjaga-jaga jika terjadi masalah.
· Kopikan script berikut:











Pada script di atas disetting sebagai berikut (lihat yang dicetak tebal):
» Lebar widget : 240px
» Tinggi widget : 300px
» Warna latar (background) : putih atau #ffffff
» Warna huruf : abu gelap atau 0x333333
» Ukuran huruf : 12
Kamu dapat mengubah settingan tersebut disesuaikan dengan latar template dan lebar sidebar blog kamu. Misalnya mengubah warna latar menjadi hitam ditulis #000000 dan mengubah warna huruf menjadi putih ditulis 0xffffff (mengenai kode warna silahkan baca artikel ini).
· Letakkan script tersebut di bawah kode .
Untuk memudahkan pencarian, tekan Control F atau F3.
Jika tidak ditemukan, cari kode id='sidebar' atau id='sidebars', lalu letakkan di bawahnya.
· Lakukan Pratinjau, jika sudah OK, Save hasil kerjaan kamu dan ucapkan Alhamdulillah.....

Dibanding script tag Cloud non-animasi, tag Cloud animasi ini lebih simple. Hanya saja mengenai background dan warna huruf sebaiknya kamu sesuaikan dengan background template kamu agar kelihatan lebih matching, juga untuk ukuran lebarnya diatur sedemikian sehingga tidak melebihi ukuran lebar sidebar blog kamu.
Posted by Kiasati On 9:43 PM No comments READ FULL POST
Di setiap ujung halaman blog, biasanya ada tulisan Posting Baru (Newer Post), Posting Lama (Older Post), dan Halaman Muka (Home) yang bertujuan untuk memudahkan pembaca membuka halaman-halaman lain atau kembali ke halaman muka. Mungkin tulisan seperti itu terlihat kurang menarik dan terlihat biasa-biasa saja, apalagi bagi kamu yang selalu ingin menampilkan wajah blognya terlihat lebih cantik.

Biar tampil beda tulisan seperti itu sebenarnya bisa kamu ganti dengan gambar panah ke kiri untuk posting lebih baru, gambar panah ke kanan untuk posting lama, dan gambar rumah untuk halaman muka. Caranya gampang kok…

Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah:
· Seperti biasa, Login ke blogger.
· Dari dasbor klik Elemen Halaman dan pilih Edit HTML.
· Beri tanda centrang pada Expand Template widget.
· Mengganti tulisan Newer Post
Untuk mengganti tulisan Posting Lebih Baru (Newer Post), carilah kode perintah:

Kemudian gantikan perintah tersebut dengan:

· Mengganti tulisan Older Post
Untuk mengganti tulisan Posting Lama (Older Post), carilah kode perintah:

Kemudian gantikan perintah tersebut dengan:

· Mengganti tulisan Home
Untuk mengganti tulisan Halaman Muka (Home), carilah kode perintah:

Kemudian gantikan perintah tersebut dengan:


Gantilah kalimat gambar panah ke kiri, gambar panah ke kanan, dan gambar rumah dengan mengcopy salah kode gambar berikut sesuai dengan keinginan kamu:
newer post: http://s563.photobucket.com/albums/ss76/peace_enes/navleft1.png
older post: http://s563.photobucket.com/albums/ss76/peace_enes/navright1.png
home : http://s563.photobucket.com/albums/ss76/peace_enes/navhome1.png
newer post: http://s563.photobucket.com/albums/ss76/peace_enes/navleft2.png
older post: http://s563.photobucket.com/albums/ss76/peace_enes/navright2.png
home : http://s563.photobucket.com/albums/ss76/peace_enes/navhome2.png
newer post: http://s563.photobucket.com/albums/ss76/peace_enes/navleft3.png
older post: http://s563.photobucket.com/albums/ss76/peace_enes/navright3.png
home : http://s563.photobucket.com/albums/ss76/peace_enes/navhome3.png

Gimana..tambah cantik kan blog kamu….silahkan ikuti trik-trik lainnya di BLOGINGVERSITI selanjutnya.
Posted by Kiasati On 9:20 PM 3 comments READ FULL POST

Warga Kelantan sangat mencintai Nik Abdul Aziz Nik Mat karena teladan kesederhanaan yang ditunjukan sehari-hari.

POSTER itu berdiri tegak di pusat Kota Bharu, ibu kota Negara Bagian Kelantan. Foto di poster tersebut memperlihatkan seorang pria sepuh yang tampak garang. Dia mengacungkan telunjuk, seperti menghardik. Di bagian bawah foto itu tertulis tuntutan Kelantan kepada pemerintah pusat agar mengucurkan royalti pengeboran minyak di wilayah mereka sebesar RM 1 miliar (sekitar Rp 2,7 triliun).

*****Cak CR: kalau pemimpin Indonesia seperti ini gak mungkin rakyat bawa kerbau*****
Pria itu adalah Nik Abdul Aziz Nik Mat, menteri besar (setingkat gubernur) Kelantan sekaligus guru spiritual Partai Islam se-Malaysia (PAS), pemenang Pemilu 2008 di Kelantan. Tapi, benarkah dia pemimpin yang galak seperti kesan yang tampak di poster tersebut?

Jawa Pos yang pekan lalu terbang ke Kelantan untuk menemui pria kelahiran 1931 itu justru menemukan kenyataan sebaliknya. Nik Aziz adalah pemimpin bersahaja nan kharismatis. Karena itu, dia sangat dicintai rakyatnya.

''Warga Kelantan mencintainya karena dia tak pernah memikirkan diri sendiri,'' kata Nik Him bin Nik Abdullah, tamu Nik Aziz asal Trengganu yang bertemu dengan Jawa Pos di Kelantan.

''Bahkan, kalau bisa, dia ingin tak menjabat lagi. Tapi, rakyat tidak mau,'' lanjut Nik Him.

Bukti kecintaan warga Kelantan kepada Nik Aziz terlihat dari langgengnya dia berada di jabatan menteri besar selama 19 tahun terakhir. Berbagai upaya telah dilakukan koalisi berkuasa, Barisan Nasional, yang dimotori UMNO untuk mendongkel. Tapi, Nik Aziz beserta PAS tetap saja tak tergoyahkan. PAS adalah salah satu di antara tiga partai yang tergabung di koalisi oposisi Pakatan Rakyat pimpinan Anwar Ibrahim.

Tapi, kendati berkuasa di Kelantan, Nik Aziz toh tetap hidup sangat sederhana. Kompleks kediamannya di Pulau Malaka, Kota Bharu, sama sekali tak mencerminkan tingginya jabatan yang dia pegang di sebuah wilayah yang kaya minyak.

Rumahnya berukuran tak lebih dari 8 x 4 meter dengan dua lantai. Rumah itu diapit masjid yang justru lebih besar ukurannya, yaitu 15 x 15 meter, tapi juga tak mewah dan pondok pesantren.

Yang mengagetkan, rumah yang ditempati lulusan Universitas Al Azhar, Mesir, itu hanya berlantai semen, bukan ubin. Apa lagi keramik atau marmer. Bagian belakang rumah juga dimanfaatkan untuk taman kanak-kanak Islam. Bandingkan dengan kediaman pribadi para gubernur di Indonesia yang rata-rata bak istana dan seperti terasing dari lingkungan sekitar!

Rumah Nik Aziz juga tanpa pengawalan khusus. Semua orang bisa lalu lalang kapan saja. Maghroji Maghfur, ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Kuala Lumpur, yang pernah bertandang ke rumah Nik Aziz bersaksi pernah melihat sang menteri besar itu memasang paku sendiri di tembok. ''Paku itu untuk menggantung songkok,'' kata Maghroji.

Seorang tetangga juga mengatakan, sehari-hari Nik Aziz lebih sering terlihat ke mana-mana mengendarai sepeda motor sambil tetap mengenakan sarung. Ke mana mobil dinasnya? Pria yang salah seorang putranya, Nik Adli, pernah ditahan pemerintah Malaysia berdasarkan Akta Keamanan Dalam Negeri pada 2001 itu tak pernah membawa pulang kendaraan dinasnya.

''Di rumahnya ada dua mobil yang selalu stand by. Tapi, itu pun dua-duanya milik PAS,'' kata si tetangga yang minta namanya tak dikorankan.

Nik Aziz juga tak pernah menghiraukan protokoler. Selesai diwawancarai Jawa Pos di kantornya, dia berjalan keluar dan duduk santai di sebuah kursi menunggu mobil dinas yang akan membawa ke suatu acara. Mobil kemudian melaju tanpa pengawalan, tanpa voorrijders. (*)
Posted by Kiasati On 7:52 PM No comments READ FULL POST

SAMBIL menata distribusi dan membangun corporate brand, ketika itu Putera Sampoerna menyiapkan produk baru. Benar-benar baru! Karena dia percaya, tanpa produk baru yang bisa mendampingi Dji Sam Soe, Sampoerna tidak akan bisa naik peringkat. Bukankah di BCG Matrix, juga digambarkan bahwa ada empat macam produk dalam portofolio suatu perusahaan. Dji Sam Soe jelas cash cow, bahkan solid cash cow.

Dengan margin yang begitu tinggi berkat loyalitas pelanggan, bahkan sampai sekarang, sudah seharusnya profit dipakai untuk mengembangkan produk baru. Takutnya, sejalan dengan model product life cycle, pada suatu ketika Dji Sam Soe pun akan jadi "dog". Masih menghasilkan margin tapi sudah semakin menurun.

Pada saat ini, Anda melihat usaha mati-matian untuk mempertahankan Dji Sam Soe sebagai the real kretek dengan membungkus batangnya satu-satu supaya kualitas produk "tetap fresh". Dji Sam Soe Premium adalah suatu upaya mengembalikan produk ini jadi "star" kembali di segmen loyal customernya. Seperti Mercy yang membuat model S Class. Sedangkan Dji Sam Soe filter kayaknya dipakai menahan supaya brand legendaris ini tidak cepat jadi "dog".

Berharap ada segmen baru yang tercipta. Yaitu, loyalis Dji Sam Soe "asli" yang mulai "khawatir" akan tar dan nikotin yang ketinggian. Atau perokok brand lain yang mau "naik kelas", tapi belum berani langsung ke Dji Sam Soe.

Lihat saja, Mercy juga meluncurkan berbagai variasi produk sporty untuk memperluas segmen, sehingga bisa menampung segmen baru. Yaitu, orang yang sudah punya banyak Mercy Klasik, tapi mau punya produk lain untuk special occasion. Atau bisa beli untuk anaknya yang masih lebih muda usia yang mau kelihatan tua. Atau bahkan untuk orang yang mau "naik kelas" pula.

Tapi masalah tidak akan selesai, kalau Anda hanya "berkutat" di Cash Cow, Dog dan Star! Situasi persaingan yang berubah karena adanya teknologi baru dan perubahan perilaku konsumen akan "membunuh" sebuah perusahaan kalau tidak ada produk question mark! Namanya saja sudah begitu, artinya tidak ada jaminan produk baru itu akan jadi "star" untuk selanjutnya jadi cash cow.

Definisi produk baru itu sendiri memang ranging dari product repackaging di tingkat yang paling gampang sampai new to the world yang paling berisiko. Semuanya tentu saja question mark karena tidak ada jaminan akan sukses. Dalam hal ini, Putera Sampoerna memutuskan untuk mengambil risiko yang paling besar. New to the World!

Itulah dasar pemikiran dari pengembangan produk baru A-Mild! Teknologi yang ketika itu sangat baru bagi Indonesia dipakai. Harus tetap kretek, tapi dengan low tar low nicotine. Harus kretek karena tidak boleh mengubah karakter Sampoerna yang asli Indonesia. Tapi, harus breakthrough dengan teknologi tinggi. Bukan cuma sekadar harus jadi rokok yang "paling tidak berbahaya untuk kesehatan", tapi juga harus jadi "life style" baru.

Ketika itu, pada akhir dekade delapan puluhan, para perokok seolah terpolarisasi menjadi dua. Di ujung kiri yang "ekstrem perokok" adalah para penggemar Dji Sam Soe yang bahkan sangat "percaya" pada tulisan yang ada di bungkusnya. Apa itu? Kalau Anda batuk dan isep ini rokok, maka batuk Anda akan sembuh... Begitu kira-kira bunyinya... Bahkan, ada yang bilang Dji Sam Soe itu "rokok herbal" jadi memang menyembuhkan... Hebat ya...

Namun, di ujung kanan yang juga "ekstrem" yaitu smokers who don't know how to smoke. Hanya untuk "bergaya" atau ikut "arus". Waktu itu disebut sebagai "lifestyle segment". Di dalamnya termasuk wanita urban dan modern yang kepingin looks chic.

Mereka suka rokok yang ringan, tidak bikin batuk, lebih kecil tapi lebih panjang, aromanya enak dan bungkusnya tidak "kampungan". Di segmen ini, semuanya pakai filter dan rajanya ketika itu Marlboro.Walaupun tidak pernah bisa besar di Indonesia, brand dunia ini banyak memberi "inspirasi" pada anak muda, eksekutif dan wanita ketika itu.

Di tengah-tengah kedua ekstrem itu adalah pasar yang paling besar, yaitu rokok kretek filter. Jagonya tentu saja, waktu itu GG Surya dan International serta Djarum Super. Sampoerna memutuskan tidak "masuk" pasar tengah yang besar tapi kompetitif, tapi justru masuk pasar "niche" di kanan! Kan Dji Sam Soe sudah di kiri.

Nekat memang, tapi itulah visi seorang entreperenur sejati Pak Putera. Rokoknya inovatif, nasionalis karena tetap kretek. Targetnya waktu itu bisa menggeser Marlboro yang rokok putih berfilter. Sedangkan "A" adalah salah satu family brand yang sudah dipunyai Sampoerna waktu itu. Ada produk yang disebut Sampoerna A yang tidak sesukses Dji Sam Soe.

Putera Sampoerna ketika itu minta supaya ada upaya keras supaya para eksekutif dan anak muda tidak malu menunjukkan A Mild. Harus bangga!

Waktu diluncurkan pertama kali, A Mild dianggap "rokok banci". Kretek yang tidak terasa kreteknya. Kampanye pertama juga gak terlalu berhasil, karena pesan yang ingin disampaikan tidak jelas. Rokok masa depan yang merupakan konsep pertama memang kurang dimengerti orang. Tapi, begitu iklan "Low Tar Low Nicotine" mulai keluar, orang jadi mulai mengerti.

Anak muda dan eksekutif modern yang lebih "sadar kesehatan" langsung menerima produk baru itu. Dan ketika Djarum mulai masuk pasar, setelah beberapa tahun, Sampoerna menantang dengan kampanye "How Low Can You Go?"

Produk selanjutnya dikembangkan dengan A Mild Menthol yang ada nuansa hijau, khusus untuk wanita. Karena segmen ini mengalami growth yang besar, terutama sebagai lifestyle smoker. Itu semua juga masih tetap konsisten dengan Corporate Branding Sampoerna: Rokok Tembakau,bukan Rokok Saus!

Ketika saya mulai mendirikan MarkPlus Professional Service di Surabaya 1 Mei 1990, A Mild masih sedang berjuang menemukan jati dirinya. Tapi, saya memang percaya penuh bahwa Question Mark Product ini akan jadi star dan akhirnya cash cow kedua mendampingi Dji Sam Soe. (*)
Posted by Kiasati On 7:42 PM No comments READ FULL POST

Berbicara sepak bola pasti tidak terlepas dari yang namanya supporter. Tiap tim sepak bola baik dalam maupun luar negeri pastilah mempunyai pendukung/supporter dengan nama/julukannya masing-masing. Sebutlah Milanisti (Ac Milan),Holigan (Timnas Belanda), kalau di dalam negeri kita dapatkan Panser Biru (PSIS), The Viking (Persib), The jak (Persija) dan tak ketinggalan Bonek (Persebaya).
Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang pendukung dari team kesebelasan Persebaya atau nama kerennya Green Force. yaitu Bonek. Kata Bonek sendiri merupakan singkatan dari Bondo Nekat. Bondo Nekat…..? ya itulah julukan yang asal mulanya di berikan oleh Harian pagi Jawa Pos di tahun 1989. di tahun tersebut persebaya Surabaya untuk pertama kalinya lolos ke senayan untuk melakoni laga final melawan Persija. Dengan di koordinir oleh Dahlan Iskan selaku pimpinan redaksi Jawa Pos (sekarang menjabat sebagai Dirut PLN) para pendukung kesebelasan ini berbondong-bondong ke Jakarta dengan menggunakan 110 bus, sedangkan yang tidak terkoordinir tetap nekat datang juga dengan modal yang pas-pasan bahkan sampai harus “ggandol” truk di jalanan. Inilah latar belakang dari sebutan Bondo nekat (Bonek) tersebut. Para Bonek ini bukan hanya berasal dari kota Surabaya saja tetapi juga berasal dari kota – kota di sekitar Surabaya, sebut saja Mojokerto, Krian.Jombang,Sidoarjo,Lamongan dan Gresik. Coba saja anda lewati jalur kota tersebut pada saat Persebaya akan melakoni laga krusialnya seperti laga melawan rival terberatnya seperti Persija Jakarta atau Arema malang pasti anda akan menemui segerombolan pemuda dan anak anak berbaju serba hijau melewati jalanan tersebut dengan menggunakan motor ataupun menaiki truk.
Seperti halnya para pendukung kesebelasan sepak bola di luar negeri, Bonek pun mempunyai sekutu seperti The Viking (Persib bandung) dan Panser Biru (PSIS Semarang) juga mempunyai musuh bebuyutan juga, yaitu The Jak (Persija Jakarta) dan Aremania (Arema Malang).

Bonek identik dengan KERUSUHAN…?
Dalam perkembangannya Bonek ini lebih di kenal sebagai biang rusuh. Seperti halnya pada saat persebaya melakoni laga tandang melawan Persib Bandung. Tanpa koordinasi para bonek ini berbondong-bondong pergi mengikuti kesebelasannya hingga ke Bandung. Ribuan bonek berangkat dengan menggunakan kereta api pasundan. Meskipun kereta yang akan di gunakan telah penuh sesak mereka seakan tidak peduli. Lokomotif dan atap keretapun mereka naiki. Suasananyapun mengalahkan suasana yang terjadi pada waktu H-1 di hari lebaran. Situasi yang mencekam terjadi pada waktu mereka melintasi kota solo. Entah siapa yang memulai tiba-tiba antara bonek yang di atas kereta dengan warga di sekitar stasiun (terdiri dari warga asli sekitar stasiun di tambah warga yang memang sengaja datang ke stasiun untuk mencegat para bonek) terlibat perang batu. Akibatnya korbanpun berjatuhan mulai dari bonek sendiri ,warga sekitar, polisi,para penumpang umum didalam kereta dan penumpang jurusan lain yang akhirnya kena delay karena kereta yang akan di tumpanginya dating terlambat karena ulah mereka tak ketinggalan para wartawan yang meliput banyak di antara mereka yang cedera kepala, belum lagi bangunan di sekitar stasiun kacanya pecah berantakan. Bahkan kereta yang di tumpangi bonek pun jendelanya sudah tidak utuh lagi.
Lantas bagaimana kalau pertandingan di lakukan di kota Surabaya sendiri...?, sama saja Tetep Rusuh. Jalanan kota akan di buat macet oleh mereka, bagaimana tidak macet mereka menaiki motor secara ugal-ugalan dan memenuhi jalanan dengan menggeber gas sekeras-kerasnya. Jalanan seakan menjadi milik mereka sendiri, dengan membawa tongkat panjang mereka berjalan bergerombol dengan kecepatan rendah sehingga membuat macet semua kendaraan yang ada di depan mereka. Peraturan lalu-lintas mereka libas, lampu lalin, marka maupun arah jalan seolah tak ada artinya kalau bonek yang lewat. Semua toko yang dilalui bonek inipun langsung tutup apabila mereka lewat. Jadi bisa dikatakan bonek merupakan momok bagi semua orang.
Tetapi sebagian oring mengatakan bahwa sifat bonek tersebut merupakan titisan dari sikap kepahlawanan arek-arek suroboyo dikala melawan penjajah. Dengan hanya bermodal bambu mereka nekat melawan penjajah yang bersenjata lengkap. Tapi menurut penulis itu hanya alasan pembenar yang tak masuk akal sama sekali. Jelas sekali perbedaannya, para pejuang kita saat itu membela kepentingan rakyat dengan jiwa patriotisme yang tinggi tidak seperti bonek sekarang yang hanya mementingkan kepantingan mereka sendiri dan tidak memperdulikan masyarakat di sekitarnya, bahkan cenderung memusuhinya.
Mengerikan, Perusuh, Pembuat onar……..itulah pandangan orang yang baru saja kenal bonek. Melihat tingkah laku mereka selama ini tidaklah heran kalau semua orang mempunyai pandangan seperti itu. Lantas apakah selamanya bonek akan di cap negatif oleh semua orang….?. bisakah kita merubah mereka….?. merubah sikap dan pandangan mereka…?… Tidak mungkin kita merubah julukan "Bonek" karena di rubah dalam nama apapun kalau paradigmanya masih seperti itu saya kira percuma saja.
Siapa sih yang harusnya bertanggung jawab atas mereka…?. Team Persebaya….? Terlalu naïf kalau kita mengatakan seperti itu. Semua elemen yang terkait dengan dunia persepak bolaan inilah yang harus duduk bersama dan memecahkan permasalahan ini. Baik PSSI selaku induk organisasi, Persebaya selaku inisiator, pihak keamanan serta koordinator bonek secara langsung. YSS (Yayasan Supporter Surabaya) yang di komandoi oleh Wastomi harusnya lebih aktif dan agresif untuk menata organisasinya. Apabila koordinasi bonek bisa tertata dengan baik penulis yakin keadaan akan segera berubah. Sudah seharusnya bonek di tata lebih modern dengan di bentuk pengurus-pengurus yang kompeten yang bisa menjangkau dari kalangan atas sampai ke akar rumput para bonek. Mungkin bisa dengan cara memberikan identitas yang jelas kepada para bonek tersebut, jadi para koordinator akar rumput harus benar-benar mempunyai identitas yang rinci para anggotanya.Jadi apabila ada anggotanya yang terlibat kerusuhan koordinatorpun harus bertindak tegas, dengan begitu lambat tapi pasti sikap brutal bonek pasti akan berubah. Harusnya harian pagi Jawa Pos sebagai pemberi nama bonek bisa memfasilitasi terbentuknya Bonek Modern. Bukankah selama ini Jawa Pos sebagai media masa terbesar di Surabaya telah berulang kali berhasil untuk men”dogma” masyarakat Surabaya untuk melakukan berbagai kegiatan yang positif seperti mengatur pengendara motor untuk pindah ke lajur kiri dan melaksanakan program green and clean, maka dari itu mungkin bisalah harian ini untuk sedikit “cawe-cawe” mengurusi masalah bonek yang makin lama makin “ruwet” ini.
SAATNYA MEREIKARNASI BONEK
Bonek Mania dengan segala kreativitasnya sangat di sayangkan apabila masih bersikap “urakan” dan merugikan orang lain. Penulispun adalah pendukung berat persebaya, bahkan DULU BANGGA apabila mendapat sebutan Bonek . malu itulah yang di rasakan sekarang apabila mendapat julukan tersebut karena kata Bonek memang bergeser ke arah negatif akibat kelakuan brutal bonek selama ini. Janganlah sampai anak-anak kita atau generasi penerus bonek ini mewarisi tingkah polah senior-seniornya. Jadikanlah peristiwa Bandung kemaren sebagai titik balik dari sikap bonek selama ini. Jadikan korban kemaren korban terakhir. Jadikan kerusakan kemaren kerusakan terakhir,marilah merekarnasi kembali. Rubahlah wujud bonek ke arah yang lebih baik, lebih beradab,lebih kreatif,lebih terorganisir sampai ke bawah, jadikan kita bangga dengan sebutan BONEK. Bentuklah duta-duta perwakilan untuk menjalin persahabatan dengan supporter kesebelasan lainnya sehingga bisa menyejukkan iklim persepak-bolaan kita.
Posted by Kiasati On 4:03 PM No comments READ FULL POST

KHUSUS tentang yang satu ini, saya punya catatan tersendiri. Ketika itu, lebih dari dua puluh tahun lalu, semua orang di Sampoerna dibikin bingung dengan ide tersebut. Hah...? Perusahaan rokok kretek nomor empat bikin Marching Band? Ini ide kelewat "edan" kan? Tidak terpikirkan dan terbayangkan oleh semua orang ketika Pak Putera mem-brief tentang hal itu. Jumlah pemain harus 234 orang! Dji Sam Soe kan?

Semuanya harus karyawan pelinting rokok! Padahal waktu itu yang paling terkenal adalah Drum Band AAL di Surabaya. Akademi Angkatan Laut, yang pemainnya para kadet. Gagah, muda dan cekatan. Kalau di Jakarta, yang terkenal, waktu itu Drum Band Tarakanita. Yang main cewek ayu-ayu dan masih muda juga.

Jadi, ketika itu kami semua bingung dan nggak bisa membayangkan bagaimana para pelinting rokok yang tradisional itu bisa di-"transformasi" menjadi pemain Marching Band. Tapi kenyataannya bisa!

Para pelatih dari Amerika didampingi asisten mereka yang orang Indonesia ternyata bisa mendisiplinkan mereka. Latihannya harus sesudah jam kerja, tentunya dengan uang lembur.

Karyawan sebuah pabrik rokok yang biasanya dibayar berdasarkan kuantitas batang rokok yang dilinting, malah dibayar lembur untuk sekadar latihan baris-berbaris dan main musik! Sudah keluar dari "pakem", kata orang! Selain itu, juga diundanglah para penata tari kelas satu dari Indonesia untuk mempersiapkan "float" Indonesia

Di Pasadena, sebuah kota kecil di California, setiap tahun memang ada Rose Bowl pada 1 Januari. Pada hari tahun baru itu, ada "grand final" football Amerika di antara dua tim yang selalu ditunggu-tunggu orang. Karena itu, wali kotanya juga sekalian membuat yang namanya Rose Parade. Sebuah parade tahunan yang diikuti banyak tim Marching Band beserta Float-nya!

Float itu, mobil berjalan yang berada di belakang Marching Band, biasanya menampilkan berbagai atraksi. Sebagian besar peserta Rose Parade adalah tim lokal. Waktu itu, Sampoerna keluar dengan Float dan Marching Band Indonesia bersama beberapa peserta internasional lain. Karena itulah, beberapa orang penata tari direkrut untuk mengajari beberapa pelinting untuk jadi penari!

Untuk mendapatkan "tiket" Rose Parade, tentu Sampoerna mesti kerja keras. Melobi penyelenggara, melobi Deplu juga. Supaya bisa "mewakili" Indonesia. Sebuah pekerjaan yang amat rumit, melelahkan, dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan promosi rokok!

Sementara GG, Djarum, dan Bentoel sibuk bersaing dalam periklanan konvensional, Sampoerna justru keluar Satu Juta Dolar Amerika untuk membentuk Marching Band pelinting rokok! Kemudian, masih diperlukan satu juta USD lagi untuk "memberangkatkan" rombongan tersebut ke Amerika.

Selain main di Rose Bowl, Marching Band ini juga masuk Disneyland di Annaheim dan beberapa tempat lain di California. Karena itu, ada tim tersendiri untuk mengatasi "cultural shock" para pelinting rokok itu.

Di Rose Parade, tim Sampoerna Indonesia mendapatkan salah satu Award. Bisa memang bagus, bisa juga karena diplomatis. Tapi yang jelas, saya terkagum-kagum melihat para pelinting rokok Sampoerna pakai rok mini, stocking, pakai topi, dan main drum band.

Wali Kota Los Angeles Tom Bradley sangat berterima kasih atas keikutsertaan Indonesia untuk kali pertama, karena itu sempat men-declare tanggal 30 Desember 1989 sebagai Indonesia Day.

Saya ikut acara itu di City Hall, termasuk pengibaran bendera merah putih. Setelah pulang dari Amerika, Marching Band dimainkan di beberapa kota Indonesia. Bukan cuma Surabaya, tapi juga Jakarta, Bandung, dan lain-lain.Uniknya, Marching Band ini juga main di kota kompetitor seperti Kediri, Kudus, dan Malang!

Lantas apa maksud semua ini? Bagaimana perhitungan Return of Investment-nya? Pemberitaan besar-besaran oleh media di Indonesia luar biasa! Saya pun ikut menulis "pandangan mata" tiap hari dari California ke Jawa Pos saban hari selama dua minggu.

Rakyat Indonesia pun ikut bangga dan merasa bersyukur pada Sampoerna. Sebuah Corporate Brand yang tadinya jauh kalah populer dari Product Brand Dji Sam Soe menjadi langsung mencuat awareness-nya.

Bukan cuma itu. Corporate Brand "association" pun langsung terbentuk secara positif sebagai sebuah perusahaan yang nasionalis. Apalagi, kebetulan kretek kan memang "lambang" Indonesia. Itu karena cengkih adanya paling banyak ya di Indonesia. Kan orang Marketing mesti pintar main "ilmu gathuk"?

Belakangan, kami semua yang di Sampoerna baru "ngeh" bahwa inilah cara efektif untuk membangun sebuah Corporate Brand. Tapi, kenapa itu perlu? Ya, karena Sampoerna punya rencana go public!

Waktu Gudang Garam sebagai market leader go public sebelum Sampoerna, sahamnya laku keras. Itu disebabkan, investor percaya akan keperkasaan Gudang Garam sebagai pemimpin pasar dalam menciptakan profit jangka panjang.

Apalagi, kebetulan nama corporate dan produc- nya sama. Waktu itu Pak Putera mengatakan pada saya, "Sampoerna is a good name. It means 'perfect'. It is the best compared to our competitors. Unfortunately, nobody knew it!" Sedangkan Dji Sam Soe yang sudah sangat terkenal nggak bisa di "jual" sebagai Corporate Brand. Karena itu, tidak ada jalan lain, kecuali membuat Sampoerna yang kebetulan juga terdiri atas sembilan ( 2+3+4=9 ) huruf dibikin terkenal!

Namun, orang tidak otomatis akan membeli saham Sampoerna, seperti Gudang Garam, karena jumlah produk yang dijual baru peringkat keempat. Karena situasinya beda dan sangat "disadvantage" untuk Sampoerna, harus ada cara yang superkreatif!

Waktu itu penjualan produk-produk Sampoerna juga naik, walaupun tidak signifikan, ketika berita Marching Band ke mana-mana. Jadi, Marching Band ini bisa kena kepada tiga stakeholder utama Sampoerna, yaitu: people (pelinting), customer (pelanggan), dan investor (pembeli saham IPO ).

Super Kreatif, Super Smart dan Super Efektif.

Kenapa?

Sebab, belum tentu dengan keluar biaya yang sama, dua juta USD, Sampoerna bisa mencapai hasil seperti itu dengan cara komunikasi yang konvensional. Ini semua saya ingat-ingat ketika saya akan mulai MarkPlus Professional Service di Surabaya pada 1 Mei 1990. (*)
Posted by Kiasati On 10:25 PM No comments READ FULL POST

Indonesia – DIA jauh dari sosok agen rahasia dalam film spy Amerika yang kerap kita tonton. Robert Marshall Read tidaklah gagah. Usianya 56 tahun. Badannya ringkih, dan rambutnya putih perak. Hidungnya khas: tinggi berlengkung tajam.

Sudah sepekan lelaki itu meringkuk di sel pojok kanan lantai satu gedung Badan Reserse Kriminal Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Tapi dia memang agak istimewa. Selama ditahan, selnya kerap dikunjungi warga asing.

Siapa Marshall? Dua informasi berbeda mencuat tentang lelaki ini. Ada yang bilang dia agen Central Intelligence Agency (CIA) yang bermarkas di Washington DC, Amerika. Sebaliknya, dia disebut-sebut buronan lembaga mata-mata kelas wahid itu.

Tapi mari berpegang pada keterangan resmi Mabes Polri, bahwa Marshall adalah bekas CIA, dan sekaligus buronan lembaga mata-mata itu. Dia dituduh terlibat perdagangan senjata api gelap, dan sejumlah kejahatan lain di Amerika, Inggris, dan Rusia.

Kata polisi, Marshall agen yang licin. CIA memburunya sejak 1974. Mengantongi 50 paspor berbagai negara, dia bisa melanggang ke pelbagai penjuru dunia.

Pada Agustus 2007, dari Johor, Malaysia, dia menyeberang ke Batam. Di Indonesia, petualangannya lebih seru. Dia jatuh cinta dengan Lisna Herawati saat berada di Jakarta. Dia pun menikah dengan gadis 32 tahun itu. Mereka menetap di Cianjur. Lengkap dengan KTP dan paspor setempat.

Enam bulan kemudian, Marshall hendak meninggalkan Indonesia. Bersama Lisna, dia mengurus paspor di Kota Bogor, pada Januari 2008. Tapi, entah salah pada bagian apa, petugas Imigrasi di Bogor curiga. Kepala Imigrasi Bogor meneruskan informasi ini ke Kedutaan Besar Amerika. Lalu kedutaan itu mengutus tiga petugasnya. Di sinilah pertama kali muncul cerita Marshall adalah buronan CIA itu.

Setelah penangkapan itu, tak jelas di mana Marshall berada. Cerita soal dia simpang-siur. Informasi dari petugas Imigrasi saat itu, Marshall segera dideportasi ke Amerika.

***

Senin 14 Januari 2010. Seorang calo paspor, R. Simbolon, datang ke kantor Imigrasi Bogor di Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal, Kota Bogor. Simbolon membawa dokumen atas nama Robert Marshall Reid. Tujuannya mengurus paspor. “Dia menempuh prosedur normal,” kata Kepala Imigrasi Bogor, Ahmad Hasaf.

Petugas pun meminta Simbolon membawa Marshall pada Selasa 15 Januari 2010. Lelaki itu tiba pukul 10.30 WIB, bersama istrinya Lisna Herawati. Petugas mewawancarainya kembali. Aneh memang. Petugas imigrasi seperti tak punya data pemeriksaan Marshall dua tahun silam.

Tapi toh tetap ada yang mencurigakan. Marshal mengaku warga Indonesia keturunan Inggris. Namun gagap bicara Indonesia. “Padahal seluruh dokumennya menunjukkan dia Indonesia asli,” kata Ahmad.

Marshall punya kartu tanda penduduk bernomor 09.5005020352.0248 yang diteken Lurah Cempaka Putih Timur, Rugan M. Faisal. Di dalam KTP itu tertulis Robert beragama Islam, lahir di Jakarta, dan beralamat di Jalan Cempaka Putih Tengah XV/6 RT 01/08, Jakarta Pusat.

Selain KTP, ada juga buku nikah bernomor 134/52/III/2006, diteken H. Damar yang disebut petugas Kantor Urusan Agama Mampangprapatan, Jakarta Selatan. Di kolom isteri tertera nama Lisna dengan wali nikah Badang, seorang purnawirawan TNI.

Dokumen itu diduga palsu. Untuk kedua kalinya Marshall digiring ke ruang Pengawas dan Penindak Keimigrasian. Sayangnya, si calo Simbolon yang hendak diperiksa sudah kabur duluan. Lisna juga tak bisa menjawab soal status kewarganegaraan Marshall. ”Selanjutnya, saya melaporkannya ke Kedutaan Amerika,” kata Ahmad.

Hari itu juga tiga petugas Kedutaan Amerika datang ke Bogor. Setelah berbicara dengan Marshall dan meneliti data-datanya, tiga petugas itu mengakui Marshall warga negara mereka. “Disebutkan, Marshall pelaku tindak kriminal dan buronan tiga negara yakni AS, Inggris dan Rusia,” katanya.

Menurut informasi dari Kedutaan Amerika yang masuk ke Ahmad, Marshall terlibat kasus cek kosong, pemalsuan dokumen, dan senjata illegal. Cerita ini persis seperti disampaikan petugas Kedutaan Amerika dua tahun lalu.

Sehari kemudian, Marshall dititipkan ke tahanan Mabes Polri. Di sinilah muncul informasi Marshall adalah agen CIA. “Kami mencari tahu apa motifnya berada di Indonesia,” kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi.

***

Jejak CIA di Indonesia, sepertinya juga bukan hal baru. Setidaknya, cerita itu sudah muncul sejak lembaga intel berdiri 1947. Pada masa itu, Harry S. Truman memimpin Amerika (1945-1953), dan dia membuat doktrin mengisolasi Uni Sovyet secara politik dan ideologi. Amerika lalu rajin menghadang komunisme di seluruh dunia.

Pada masa Sukarno, yang anti imperialisme, dan condong ke Partai Komunis Indonesia, Indonesia menjadi intaian CIA. Tercatat sejumlah pemberontakan dalam negeri, disebut-sebut berkait dengan intelijen Amerika. Sepak terjang lembaga intel Abang Sam ini pernah diulas tajam dalam Legacy of Ashes, the History of CIA, karya Tim Weiner, wartawan The New York Times, pemenang Pulitzer.

Setelah Sukarno tumbang, cerita soal intel Amerika beraksi di Indonesia muncul samar-samar. Layaknya organisasi intel, tak tercium geraknya. Paling banter, tudingan diarahkan ke jaringan Amerika di lingkaran elit teknokrat. Pada awal orde baru, sempat mencuat sebutan Mafia Berkeley, semacam koneksi elit pendukung orde baru, yang dididik di Universitas Berkeley, California, Amerika.

Nama CIA juga timbul tenggelam. Terakhir, misalnya, ada tudingan Laboratorium Namru-2 di Departemen Kesehatan bekerja untuk kepentingan intelijen Amerika. Namru adalah kerjasama Departemen Kesehatan RI dan Angkatan Laut Amerika sejak 1975.
Dua lembaga swadaya masyarakat, An Nashr Institute dan Medical Emergency Rescue Committee menuding lab itu bekerja untuk intelijen Amerika. Para peneliti Namru, kata mereka, boleh membawa penelitian ke luar Indonesia tanpa diperiksa.

Terakhir, nama CIA mencuat tatkala penangkapan Umar al Faruq di Bogor pada 2002. Dicokoknya al-Faruq adalah bagian “perang melawan teror” yang digelorakan George W Bush setelah serangan al-Qaidah pimpinan Usamah bin Ladin, ke dua menara WTC di New York, 11 September 2001.

Amerika menuding Al-Faruq kaki tangan jaringan bin Ladin di Asia Tenggara. Persembunyian Umar terbongkar setelah polisi mendapat bisikan informasi dari CIA. Al-Faruq lalu dijebloskan ke penjara Amerika Serikat di Bagram, Afghanistan. Memang, ada cerita dia berhasil kabur, dan kembali ke Irak, negara kelahirannya. Lalu, Al-Faruq diberitakan tewas dalam pertempuran di Basra, Irak Selatan, pada Oktober 2006.

Sejak itu, nama intel Amerika kerap muncul dalam aksi anti teroris di nusantara. Tentu saja, semua dalam format kerjasama Amerika-Indonesia.

***

Lalu apa tugas si ‘agen’ Marshall yang tertangkap di Bogor ini? Pemeriksaan pun dilakukan intensif oleh berbagai lembaga. Selain polisi, Marshall juga ditelisik oleh aparat Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Tapi jawabannya toh sama. Kepada penyidik, Marshal menampik bahwa dirinya adalah CIA. Sayangnya, tak banyak informasi keluar dari mulutnya. Dari Kedutaan Besar Amerika juga tak ada komentar soal ini.

Sampai lelaki berhidung tinggi dengan lengkung tajam itu dipaksa pulang ke negerinya, Marshall hanya dinyatakan bersalah karena satu hal: melanggar aturan imigrasi. “Soal intelijen saya belum tahu,” kata Ito Sumardi

*****Cak CR: Wah james bond nyasar*****
Posted by Kiasati On 10:17 PM No comments READ FULL POST

CLEVELAND - Jengkel lantaran terus-menerus jadi sasaran kekerasan Mikal Middlestone-Bey, Mia Landingham melawan. Namun, dia tak menyangka bahwa pembalasannya tersebut bakal merenggut nyawa sang kekasih.

Pemilik berat 136 kilogram itu menduduki tubuh Mikal yang kerempeng. Karuan saja, sang kekasih yang hanya memiliki berat 54,4 kilogram koit. Mikal tak berkutik dan tak bisa bernapas.

Walhasil, Landingham harus berurusan dengan jalur hukum. Dalam sidang, dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan tak disengaja pada Agustus tahun lalu itu. Namun, pengacaranya meminta kemurahan hati hakim. Dikatakan, hubungan pasangan tersebut memang tak harmonis. Kliennya kerap menerima perlakuan tak patut dari Mikal. Yang juga perlu jadi pertimbangan, Landingham sebelumnya tak memiliki catatan kriminal.

Landingham pun menyampaikan penyesalannya kepada hakim karena sudah merenggut nyawa Mikal yang sudah memberinya tiga anak. ''Saya benar-benar minta maaf atas kejadian ini,'' ujarnya seperti dilansir Daily Mail kemarin (24/1).

Hakim kemudian memvonis perempuan asal Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, itu tiga tahun masa percobaan dan kerja sosial 100 jam. Landingham segera dibebaskan dari balik bui.

Keluarga Mikal berang atas putusan tersebut. ''Ini tidak adil!'' teriak salah seorang saudara perempuan Mikal. (war/ami)

Cak CR: mangkanya jangan pacaran sama Hulk*****
Posted by Kiasati On 1:42 AM 1 comment READ FULL POST

LONDON - Berjuang di medan perang itu penting. Namun, berlaga merebut hati seseorang juga tak kalah penting. Keyakinan itu dimiliki Kopral Muda Katrina Hodge, prajurit Inggris yang mantan kontestan Miss World. Serdadu yang dijuluki Combat Barbie itu kini mendapatkan misi baru, membantu rekan-rekannya di militer untuk mencari jodoh.

Menteri Ketahanan memilih Katrina sebagai duta Uniform Dating, website bagi mereka yang kesepian. '''(Situs) internet ini dekat dengan kehidupan saya. Dari pengalaman, saya tahu bagaimana beratnya personel militer mencari pasangan, bahkan sekadar membina hubungan pertemanan jangka lama di luar pekerjaan mereka,'' paparnya seperti dikutip Daily Mail kemarin (24/1).

Serdadu asal Tunbridge Wells, Kent itu yakin bahwa kehadiran situs mak comblang tersebut sangat menolong kepercayaan diri rekan-rekannya. ''Mereka bisa berkomunikasi dengan teman dan merencanakan kencan ketika berada di rumah. Bukan hanya serdadu pria yang memerlukan, tapi juga yang perempuan.''

Miss England itu menambahkan, situs perjodohan itu juga terbuka untuk kalangan lain yang juga berseragam. Misalnya perawat, paramedis, maupun polisi. Mereka juga memiliki problem yang mirip.

Katrina yang juga seorang model pakaian dalam itu mengaku menikmati tugas baru yang diembankan oleh ''Kementerian Kencan''. Salah satu kebahagiaannya adalah jika ada yang berhasil menemukan pria maupun perempuan pilihannya, dan mereka melanjutkan hubungan hingga ke pelaminan.

''Sungguh mengharukan melihat bagaimana mereka bersyukur. Saya ingin membantu menyebarkan kegembiraan bagi sebanyak mungkin kolega yang telah mengabdikan diri untuk negara.''

Katrina sendiri tidak perlu bergabung dengan biro jodoh militer di dunia maya. Dia telah memiliki kekasih. Mereka bertemu ketika sama-sama bertuga di Iraq selama beberapa tahun. Namun, Katrina menolak membeberkan jati diri pacarnya. Dia hanya mengatakan bahwa kekasihnya itu sedang bertugas di Afghanistan. Sehingga, mereka jarang bertemu seperti kebanyakan pasangan. (war/ami)

*****Cak CR: kalau tentara seperti ini, penjahatnya seperti apa ya...?*****
Posted by Kiasati On 1:40 AM No comments READ FULL POST

Pada suatu hari di Sampoerna, saya dipanggil Pak Putera ke kamar kerjanya. Hari itu saya diberi tugas menjelaskan konsep marketing menurut ''buku teks''. Jadi, seharian itu saya tidak perlu bekerja, tapi harus mengajar bos.

Itulah ''kelas marketing'' paling mahal yang juga paling saya ingat. Can you imagine?

Dengan berhati-hati, saya mencoba menjelaskan konsep yang saya tahu dari bukunya Philip Kotler. Sebab, itulah satu-satunya referensi saya waktu itu. Waktu itu, saya juga belum punya model sendiri yang simple dan gampang dimengerti.

Tapi, saya sangat tahu bahwa big boss saya adalah orang yang genius dan tidak sabaran. Jadi, saya harus tahu memilih bagian-bagian yang menarik dari buku teks Kotler untuk kemudian saya gambar dan jelasin di white board.

Saya masih ingat, ketika itu saya mulai dengan membedakan antara konsep production-oriented, product-oriented, dan marketing-oriented.

Yang pertama mengutamakan fungsi produksi atau operasi. Dengan demikian, efisiensi dan kualitas jadi yang utama. Tentu saja dengan harapan bahwa suatu barang atau jasa yang ''dibuat'' secara efisien dengan kualitas yang baik akan terjual dengan sen­dirinya.

Yang kedua mengutamakan pada produknya. Bukan cuma kualitas, tapi juga inovasi pada pengembangan produk baru yang jadi fokus. Asumsinya, produk dan jasa terbaik akan mudah dijual.

Sedangkan di perusahaan yang marketing-oriented, titik berat pada need and want customer harus diketahui lebih dulu. Baru setelah itu disediakanlah produk yang memenuhi kebutuhan dan kemauan pelanggan supaya gampang dijual.

Setelah itu, saya masuk ke segmentation dan targeting. Artinya, sebuah perusahaan yang marketing-oriented haruslah pintar memilih segmen yang mau dimasukin. Karena itu, disinilah mulai masuk pertimbangan besarnya pasar, profitabilitas dan daya saing kita terhadap pesaing. Baru setelah itu, saya melanjutkan lagi ke pengertian positioning yang waktu itu ''baru'' populer.

Al Ries dan Jack Trout yang belakangan menjadi teman saya adalah dua orang yang memopulerkan terminologi itu untuk kali pertama. Terus terang, saya belajar marketing kali pertama memang dari buku teksnya Philip Kotler yang lengkap. Saya suka karena komprehensif.

Tapi, saya jadi antusias pada marketing setelah baca buku-bukunya Al Ries dan Jack Trout yang buku legendaris mereka adalah Positioning: The Battle of Your Mind!

Sampai di sini, Pak Putera terlihat senang dan banyak mencatat. Perasaan saya dari deg-degan jadi agak seneng juga.

Terakhir, bahan yang saya jelaskan barulah Marketing Mix atau Empat P. Ternyata, Pak Putera paling suka pada bagian ini. Yaitu, ketika saya menjelaskan bahwa produk yang benar paling penting, karena itu jadi P yang pertama. Baru setelah itu, produk tersebut harus dihargai dengan benar pula.

Karena itu, price jadi elemen kedua di Marketing Mix. Setelah itu, barulah produk yang sudah ditetapkan price-nya tersebut disalurkan melalui place yang pas juga. Dan akhirnya barulah dilakukan promosi.

Saya tahu, Pak Putera adalah orang yang konseptual. Karena itu, dia suka pada konsep yang logic seperti itu. Tentu saja, waktu menjelaskan hal-hal itu, saya selalu me-refer pada kasus-kasus di industri rokok.

Waktu itu, Sampoerna baru pemain nomor empat. Setelah Gudang Garam, Djarum, dan Bentoel. Sampoerna bisa bertahan di nomor empat karena punya Dji Sam Soe yang memiliki segmen perokok sangat loyal. Positioning-nya juga sangat kuat sebagai the ultimate smoking pleasure.

Bahkan, Pak Putera pernah menyatakan bahwa dirinya berharap inilah rokok terakhir di Indonesia, ketika pada suatu ketika rokok sudah benar-benar dilarang! Selain itu, Marketing Mix Dji Sam Soe yang mahal tersebut solid.

Sore itu, saya senang karena terkesan Pak Putera suka pada yang saya jelasin. Saya pulang ke rumah dengan senyum-senyum. Sebab, itulah pengalaman luar biasa yang mungkin tidak akan terulang.

Tapi, malamnya, kira-kira pukul sebelas malam, saya ditelepon. Terus terang, setiap kali ditelepon Pak Putera, saya waswas karena pertanyaannya selalu tajam.

Namun, malam itu Pak Putera tidak bertanya apa-apa, kecuali memberi komentar terhadap konsep marketing yang saya jelaskan paginya.

''I agree with everything you said, except one thing.''

Ketika saya tanya yang mana?

Marketing Mix!

Ada satu P yang terlupakan, yang seharusnya jadi P kelima, yaitu PEDDLING!

''Marketing Mix is nothing without selling!''

Karena bahasa Inggris saya kurang bagus, Pak Putera menjelaskan arti kata itu. Yaitu, ''menjajakan'' barang ke mana-mana.

Dia bilang, tanpa ada yang menjajakan sebuah produk yang empat P-nya sudah benar, akan sia-sia. Dan itu memang sejalan dengan perubahan sistem distribusi ke agenan jadi branch management.

Agen yang sudah kaya belum tentu mau aktif ''menjajakan'', sedangkan sebuah kantor cabang memang wajib melakukan itu!

Dari komentar Pak Putera itu, saya belajar tiga hal. Satu, ikuti dulu konsep yang sudah ada supaya mengerti basic-nya. Kedua, selalu berpikir ''kritis'' terhadap sesuatu yang sudah mapan. Ketiga, kreatif tapi tidak mengada-ada.

Karena itu pula, setelah beberapa tahun kemudian ketika mulai menulis konsep sembilan elemen, saya mencoba ingat itu semua.

Kalau STP (segmentation, targeting, positioning) adalah tiga elemen strategi, saya letakkan selling (pengganti peddling) menjadi satu kelompok dengan Marketing Mix di Taktik. Digabung dengan differentiation, Marketing Mix dan selling itu saya kelompokkan jadi DMS atau Taktik!

Pelajaran terbesar dari Putera Sampoerna tentang differentiation saya ungkapkan besok. (*)
Posted by Kiasati On 1:15 AM No comments READ FULL POST

MASIH banyak pelajaran tercecer walaupun saya hanya bekerja di Sampoerna kurang lebih dua setengah tahun. Kali ini saya akan bercerita tentang pelajaran yang makin memantapkan saya untuk mulai MarkPlus Professional Service pada 1 Mei 1990.

Dari tulisan kemarin,makna terbesar yang saya dapat adalah "leadership". Act as a Leader evenyou are not a Market Leader...

Apa sih yang membedakan Leader dengan Manager?

Ada banyak definisi tentang Leadership,tapi favorit saya adalah yang dari Kouzes dan Posner. Model Kepemimpinan yang pernah dipakai IBM waktu krisis itu adalah Change,Dream,Empower,Model,Love. Artinya,seorang pemimpin harus berani melakukan perubahan ( dream ) terhadap situasi yang ada.

Sampoerna walaupun bukan yang nomer satu,waktu itu berani melakukan sesuatu yang beda dalam banyak hal dari yang biasa terjadi di industri. Jalur distribusi dari keagenan jadi branch management.

Iklan pakai animasi, padahal waktu itu industri pakai "talents" muda, ganteng, dan berani di iklan. Begitu juga dengan me "reframe" cara melihat orang terhadap apa yang terjadi.

Keberanian merubah seperti ini hanya ada pada seorang Leader bukan Manager yang biasanya hanya "meneruskan" apa yang sudah berjalan. Setiap Change pasti menimbulkan "resistant" di dalam maupun di luar organisasi.

Saya masih ingat waktu,Putera Sampoerna keluar dengan ide ide gilanya,semuaorang dalam jadi "bingung". Tapi semua nurut,karena "he is our big boss !"

Selain Change,seorang Pemimpin juga bisa punya mimpi ( dream )Putera Sampoerna ,waktu itu,tinggal di dalam pabrik karena itu bisa "eat,sleep, and dream" with the business. Kalau anda gak "ngeloni" bisnis anda, mana bisa punya mimpi. Itu kata kata sakral pak Putera yang tidak bisa saya lupakan sampai sekarang.

You must have a passion,so you will have a dream.

Seolah anda menggambar sebuah sketsa di langit tentang apa yang Anda ingin capai !

Seorang manajer hanya bisa melihat persoalan hari ini,tapi susah membayangkan sesuatu yang akan dicapai di kemudian hari.

Saya sangat terkesan akan "passion" dan "imagination" yang ada di Putera,karena itu lagu "imagine" dari John Lennon adalah lagu terbesar untuk saya. Saya bahkan "mbelani" naik kereta tiga jam dari London ke Liverpool hanya untuk melihat Beatles Museum. Dan rasa capai saya terobati,ketika melihat piano putih asli disana,yang dipakai John Lennon untuk menyanyikan lagu itu.

Sampoerna bukan market leader waktu itu, tapi berani mimpi besar ! Selanjutnya seorang pemimpin berani memberdayakan ( baca : empower ) orang lain,karena dia sadar gak bisa melakukan segala sesuatu sendirian. Seorang pemimpin percaya diri. Tidak takut memberdayakan orang lain,termasuk anak buah. Tidak takut akan "kalah" dari orang lain.

Seorang pemimpin bukan cuma melakukan "delegation of authority" seperti yang dilakukan seorang manajer. Tapi malah mendorong orang lain termasuk bawahan untuk berkreasi. " I pay you for your creativity,not only for routine work". Saya sangat ingat kata kata bekas bos saya itu.

Karena itu,pak Putera tidak suka orang yang cuma jadi "yes man". Dia siap dibantah dan siap dicounter, kalau sedang membahas ide gila. Tapi dia tidak suka kalau bantahan itu cuma didasari sifat "resistant" atau gak mau berubah. Semuanya harus didasari pada "penguasaan" masalah termasuk data,info,pengetahuan, termasuk rumor !

Itulah arti "empowerment" sebenarnya.

Seorang manajer akan ketakutan kalau anak buahnya punya data dan informasi bahkan "lebih pintar" dari dia. Sampoerna, walaupun masih nomer empat waktu itu, berani meng "empower" industri rokok.

Dengan membuat para "pengelinting rokok" jadi pemain marching band dan dikirim ke Disney Land, Sampoerna ingin menunjukkan bahwa "orang kecil" pun bisa melakukannya ketika diberi kesempatan.

Bayangkan, ibu-ibu yang sudah berjasa buat Sampoerna berpuluh tahun dilatih nabuh drumband oleh pelatih pelatih dari Amerika. Bahkan,naik kapal terbang dan keluar negeri pun belum pernah.

Sehingga,waktu pakai sabuk pengaman ketika pesawat charter mau terbang dari Juanda,hampir semuanya menangis terharu. Saya gantian menangis terharu ketika melihat mereka berbaris gagah membawa float Indonesia di Pasadena,tanggal 1 Januari 1989 !

Betapa dahsyatnya "empowerment" !

Yang keempat adalah Model. Artinya, pemimpin berani jadi contoh untuk yang lain. Bukan cuma bisa ngomong thok ! Sedang seorang manajer sering kali cuma pintar pidato atau bikin slogan, tapi bukan contoh yang baik. Akibatnya,anak buah tidak percaya. Cuma takut karena kalah "authority"

Putera Sampoerna minta semua orang jadi kreatif,tapi dia sendiri "super kreatif". Ide nya seolah gak pernah habis. Seringkali,dia gak tidur semalaman,mengembangkan suatu ide yang "baru ketemu". Takut lupa dan hilang, katanya.

Saya juga sempat ditelepon pukul dua pagi untuk diajak diskusi. Bos masih mikir, direktur pules ! Walaupun Sampoerna bukan yang terbesar, ketika itu, tapi terus jadi model untuk yang lain ! Di benchmark kiri kanan !

Seorang Leader,berbeda dengan Manajer. Tidak takut ditiru bahkan pingin ditiru ! Begitu ditiru atau diikuti orang,berarti dia sudah menunujukkan jalan yang benar !

Terakhir adalah Cinta atau Love. Love to what you do and do what you love ! Syarat ini mutlak bagi seorang Leader. Kemauan untuk melakukan empat hal sebelumnya yaitu Change, Dream, Empower, dan Model memang harus didasari kecintaan pada apa yang sedang dikerjakan. Bukan hanya karena memang sekedar melakukan hal itu seperti seorang manajer. Hati juga harus banyak digunakan ketika berhadapan dengan orang lain,termasuk anak buah.

Kenapa? Karena,hanya seorang manajer yang punya "sub-ordinate" dalam hubungan atas bawah yang vertikal. Sedangkan seorang Leader hanya punya Follower yang secara "suka rela" mengikuti. Mencintai orang lain berarti berusaha melakukan keempat hal sebelumnya supaya orang itu tertransform jadi orang yang lebih baik. Itulah yang dinamai "transformational lesdership".

Nah pelajaran tentang Leadership inilah yang makin memberanikan diri untuk mulai mendirikan Lembaga Konsultan Pemasaran pertama di Indonesia pada 1 Mei 1990.(*)
Posted by Kiasati On 1:12 AM No comments READ FULL POST

SETELAH hampir dua puluh tahun saya jadi entrepreneur, kayaknya sudah waktunya melakukan confession. Paling tidak, ada tiga orang yang menginspirasi saya, sampai "berani" keluar dari Sampoerna dan membuka MarkPlus Professional Service pada 1 Mei 1990.

Pak Dahlan Iskan adalah salah satunya. Tentu saja bukan dari seorang Dahlan Iskan yang sudah terbukti bisa membesarkan Jawa Pos seperti sekarang dan bahkan diangkat pemerintah untuk memimpin PLN seperti sekarang.

Saya justru "belajar" dari Pak Dahlan yang masih sedang struggling mati-matian... Namun, saya sudah "sensing" waktu itu bahwa pada suatu ketika orang ini akan jadi somebody yang hebat. Untuk itu, saya perlu flashback ke belakang sedikit.

Ketika Pak Dahlan mulai dipercaya untuk menjalankan Jawa Pos di Surabaya, saya masih bekerja sebagai general manager marketing PT Panggung Electronic Industries.Tugas saya adalah memasarkan produk produk JVC, TEAC, MAXELL, JBL dan bekangan CASIOTONE. Di situlah saya untuk kali pertama belajar secara "praktik" bagaimana produk-produk elektronik didistribusikan. Di situ pula saya sadar bahwa sebagus apa pun produk dan sekuat apa pun brand yang dijual, akan susah dipasarkan kalau jalur distribusi tidak bagus.

Di PT Panggung yang kompleksnya ada di Waru, saya juga belajar bagaimana orang Jepang mengembangkan manajemen khasnya. Karena itu, saya jadi sering punya kesempatan untuk ke Jepang bolak-balik bersama Pak Kindarto Kohar dan Pak Ali Soebroto, "kulakan" dari berbagai pabrik elektronik tadi.

Nah, ketika itulah, Pak Dahlan sedang gencar-gencarnya membangun kembali Jawa Pos yang waktu itu oplagnya tinggal 6.000 eksemplar. Orang yang tidak punya pendidikan bisnis apa pun, tapi langsung praktik bisnis. Amazing... apalagi posisi sebelumnya, kepala biro majalah Tempo di Surabaya. Jadi murni redaksional!

Dalam membangun Jawa Pos, Pak Dahlan tidak mau ikut "aturan main" koran, yang di Surabaya "diset" oleh Surabaya Post yang koran sore. Pikirannya sederhana saja. Masa Jawa Pos sebagai koran pagi kalah dari koran sore... Tapi, masalahnya, para agen koran di Surabaya sudah tidak ada yang mau bangun subuh karena Jawa Pos tidak laku.

Satu hal fenomenal yang dilakukan Pak Dahlan, sambil membuat koran Jawa Pos menjadi different, tapi juga membuat semua karyawan jadi agen koran. Distribusi! Persis seperti yang saya lakukan di PT Panggung, yaitu menata distribusi kembali. Dari sistem distributorship menjadi branch management.

Dalam membuat Jawa Pos jadi unik, saya masih ingat Pak Dahlan yang masih ngantor di Kembang Jepun itu pernah mengatakan, "Kita jangan niru koran-koran lain yang halaman pertamanya cuma masang gambar Pak Harto tiap hari..." Jadi, waktu Indonesia masih "sangat vertikal", justru Jawa Pos sudah "horizontal". Di antaranya mendatangkan orang gede dari Kalimantan.

Berita tentang orang gede ini pasti "eksklusif" karena Jawa Pos yang "punya" orang itu. Pikiran dan perilaku Pak Dahlan yang dianggap aneh itulah justru yang akhirnya "membesarkan" Jawa Pos.

Pak Dahlan juga tidak segan-segan "minta tolong" kepada saya untuk dapat akses ke PT Panggung supaya bisa melihat World Cup secara langsung dari antena parabola, yang saat itu belum ada yang punya. Dengan demikian, Jawa Pos jadi koran satu-satunya yang bisa menceritakan gol-gol indah World Cup lengkap dengan ilustrasi pada keesokan harinya.

Saya juga masih ingat bagaimana PT Panggung "dirayu" Pak Dahlan untuk memasang multiscreen di Balai Pemuda untuk pameran yang di-organise Jawa Pos. Saking kagumnya saya, walaupun Jawa Pos masih kecil, saya sempat mengundang beliau masuk kelas "Marketing Management" yang saya pegang di Ubaya. Saya bahkan bikin kompetisi antarmahasiswa untuk bikin paper tentang kasus Jawa Pos.

Saya bahkan membawa case ini dalam talk saya ke mana-mana dengan konsekuensi "dimarahin" orang karena belum tentu terbukti nantinya. Tapi, itulah yang saya lakukan..

Kenapa?

Karena sambil mendiskusikan kasus itu, saya akan memperkuat "konsep marketing" yang saya baca di buku-buku dengan kenyataan praktiknya. Itulah saya "belajar" dari seorang Dahlan Iskan!

Selain itu, tentu saja, tulisan Reboan saya yang berjalan sejak saya masih bekerja di PT Panggung dan berlanjut ketika di Sampoerna. Dengan "terpaksa" menulis tiap Rabu, saya jadi harus banyak mencari kasus current affair untuk dibahas dalam kerangka konsep marketing. Saya selalu mengusahakan tulisan saya tidak keluar dari koridor marketing, walaupun kasus yang dibahas bisa segala macam.

Misalnya, saya masih ingat artikel pertama saya di Jawa Pos adalah tentang Konser Pepsi Cola di Jakarta yang menampilkan Tina Turner. Saya menulis bahwa Tina Turner dengan voice power-nya yang saya lihat sendiri, pas untuk memperkuat positioning Pepsi sebagai brand yang mau different dari Coke yang klasik.

Tapi saya juga menulis tentang kekaguman saya terhadap Lady Di yang berhasil memosisikan diri sebagai people's princess mumpung tidak disukai oleh keluarga kerajaan! Dua kasus berbeda tapi konsep analisisnya sama. Dengan melakukan itu, saya berusaha supaya tulisan Reboan saya harus "hot", tapi tetap "marketing"

Jadi, selain saya "mengaku" bahwa selain belajar "marketing" dari Pak Dahlan, saya memang sudah berusaha "memosisikan" diri sebagai "professional marketing analyst" sebelum 1 Mei 1990, waktu dilahirkannya MarkPlus Professional Service di Surabaya.
Posted by Kiasati On 10:15 PM No comments READ FULL POST

SATU Mei 1990 adalah tanggal bersejarah buat saya. Itulah hari pertama saya tidak menjabat direktur distribusi PT HM Sampoerna. Dan itulah hari pertama saya juga memulai MarkPlus. Tanggal itu juga merupakan hari pertama saya menjadi seorang entrepreneur.

Sehari sebelumnya, saya masih memegang kartu nama keren PT HM Sampoerna. Direktur Distribusi PT HM Sampoerna. Sehari sebelumnya saya masih berkantor di pabrik Sampoerna di Kompleks Surabaya Industrial Estate Rungkut atau sering disebut SIER. Sehari sebelumnya saya masih punya "anak buah" sekitar 1.600 orang di seluruh Indonesia yang terbagi di 54 area. Satu area bisa meliputi dua atau tiga kabupaten. Maklum, jualan rokok kan mesti merata, apalagi Dji Sam Soe yang sudah merakyat.

Pada hari itu, pas satu Mei 1990, saya resmi menggunakan kartu nama MarkPlus Professional Service. Begitu saya menyebutnya, karena waktu itu saya berpikir pokoknya siap melakukan "professional service" apa pun! Karena kantor belum ada, ya berkantor di rumah aja, Taman Prapen Indah C-8 Surabaya.

Saya hanya berpikir, waktu itu, bahwa alamat itu memang "kurang profesional" karena tidak di perkantoran, tapi tidak terlalu "kebanting". Waktu itu juga belum ada kompleks perumahan yang keren seperti sekarang: Galaxy, Ciputra, Pakuwon, dan sebagainya. Jadi, Kompleks Prapen yang "indah" sudah cukup lumayan, karena tempatnya bersih dan dihuni banyak eksekutif.

Jadi, paling tidak, biar ada persepsi memang MarkPlus ini perusahaan one man show, tapi didirikan oleh seorang ex top executive dari sebuah perusahaan besar di Surabaya. Karyawannya belum ada. Kenapa?

Pertama, saya memang belum berani menggaji orang. Kalau nggak laku bagaimana? Kedua, ya memang nggak ada yang mau bekerja untuk saya.

Sebenarnya, terus terang, sebulan sebelum "resign" dari Sampoerna, saya memang minta tolong kepada anak buah saya yang pintar desain untuk mendesain logo MarkPlus. Maksudnya, supaya begitu keluar dari Sampoerna, saya sudah memegang kartu nama sendiri dengan logo yang lumayan.

Kartu nama adalah yang saya pikir lebih dulu, karena takut nggak punya identitas begitu tidak di Sampoerna lagi. Nah, anak buah saya inilah yang saya ajak berdiskusi tentang logo tersebut di luar jam kerja

Saya, bahkan, bercerita hanya pada dia secara "confidential" tentang rencana saya tentang MarkPlus yang mulai 1 Mei. Ketika itu, dia kelihatan sangat antusias membantu saya untuk mempersiapkan logo, termasuk aplikasinya di kop surat dan amplop. Tapi, akhirnya, saya kecewa berat ketika dia tidak mau jadi karyawan pertama MarkPlus Professional Service!

"Maaf Pak, saya nggak berani ambil risiko..." katanya sambil menundukkan muka.

Dengan terus terang dia mengaku tidak "sure" sampai kapan MarkPlus bisa bertahan. Padahal, di Sampoerna dia sudah lumayan "mapan" walaupun termasuk karyawan "kelas bawah". Begitulah situasi hari pertama MarkPlus waktu itu.

Ketika saya bangun pagi, terasa agak aneh. Biasanya saya mandi pagi-pagi, takut telat ke kantor karena harus memberi contoh kepada anak buah. Pakai baju seragam Batik Sampoerna sesuai dengan warna yang diwajibkan untuk hari itu.

Di Sampoerna, waktu itu, kami semua diberi tiga macam batik seragam dengan tiga warna. Senin-Kamis, Selasa-Jumat dan Rabu-Sabtu masing-masing satu warna.

Pada 1 Mei itu saya bangun memang agak siangan, tapi agak bingung apa yang akan dilakukan hari itu. Sebab, mendadak sudah tidak perlu pakai batik lagi setelah bertahun-tahun. Kayak ada yang "hilang".

Sehari sebelumnya saya juga sudah mengembalikan mobil dinas Toyota Crown Royal Saloon. Hari itu saya mulai menyetir mobil saya sendiri.Toyota Corolla baru, tapi cicilan...! Semuanya mendadak terasa hilang! Ya, kantor bagus, mobil bagus, anak buah, seragam, bahkan kartu nama keren.

Saya masih ingat, saya hanya punya tabungan lima puluh juta rupiah waktu itu. Dua puluh juta rupiah saya pakai untuk downpayment Toyota Corolla, sisanya yang tiga puluh juta untuk cadangan.

Karena belum ada klien yang mau pakai jasa profesional saya pada hari pertama, mau tahu apa yang saya lakukan? Percaya atau tidak, saya menulis artikel Reboan untuk Jawa Pos sebanyak mungkin! Waktu itu saya memang sudah diajak Pak Dahlan Iskan yang baru membangun Jawa Pos beberapa tahun untuk menulis rutin di Jawa Pos bersama lima orang Surabaya lain. Kebetulan saya memilih Rabu. Penulis lain ada yang memilih hari lain.

Itulah cara Pak Dahlan "mengangkat" citra orang Surabaya yang tidak mungkin dapat kolom di media ibu kota. Saya suka Rabu, karena ada di pertengahan pekan.

Jadi, sejarah MarkPlus yang segera merayakan HUT Ke-20 pada 1 Mei 2010 ini memang sangat tidak dipisahkan dari Jawa Pos! Ada semacam hubungan "spiritual". Besok, saya akan bercerita lebih detail tentang hal ini. (*)
Posted by Kiasati On 10:13 PM No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Blog Archive

Blogger news