
LONDON - Sosok heroik Robin Hood terancam. Sebuah buku kontroversial karya John Paul Davis yang baru diluncurkan menjungkirbalikkan citra pahlawan rakyat kecil itu. Davis menyatakan bahwa legenda hutan Sherwood tersebut menjalankan praktik tak ubahnya rentenir.
Telegraph melaporkan kemarin (8/3), untuk menguatkan teorinya, Davis mengacu pada sebuah literatur tertua mengenai Robin Hood, yakni sebagian kisah dalam A Gest of Robyn Hode, yang dilansir pada tahun 1500-an. Diceritakan, Robin pernah didatangi kesatria yang berutang kepada seorang pendeta. Sang kesatria ingin meminjam uang. Robin Hood setuju meminjami GBP 400 dengan jangka pembayaran selama satu tahun dan dengan jaminan. Lantas, Robin Hood memerintah sahabatnya, Little John, untuk mengeluarkan duit tersebut.
Dalam kisah selanjutnya, kesatria itu kembali menemui Robin setelah utangnya kepada seorang kepala biara tersebut lunas. Dia hendak mengembalikan uang pinjaman itu sekaligus bunganya.
Tapi, Robin menolak pelunasan utang tersebut. Dia menyatakan sudah mendapat uang dari mencuri harta milik sang pendeta tadi karena dianggap terlalu serakah. Robin menyatakan kepada kesatria itu bahwa tidak baik mengambil uang dari biara tersebut dua kali.
Dalam bukunya, Davis juga mengklaim bahwa Robin merupakan salah seorang anggota Kesatria Templar, sebuah organisasi militer Kristen paling kuat pada abad pertengahan. Dia berargumen bahwa selama kurun waktu tersebut, model transaksi seperti digambarkan dalam kisah kuno itu hanya dilakukan dalam organisasi tersebut. Yakni, berutang dengan menggunakan jaminan, padahal sistem itu dilarang oleh gereja.
''Para Kesatria Templar adalah pengutang uang paling terkenal di dunia dan GBP 400 adalah uang yang cukup banyak untuk sebuah organisasi pada saat itu,'' katanya. Meski informasi terbatas, lanjut dia, Robin Hood selalu digambarkan sebagai sosok ahli pedang yang cerdik dan prajurit yang patuh terhadap ajaran Kristen. (cak/ami)
cak CR: wah pahlawan yang salah nieh ....
0 comments:
Post a Comment