
BEIJING - Tiongkok tanpa Google. Itulah salah satu bentuk lose-lose scenario yang mungkin diambil perusahaan Google Inc untuk mengakhiri perselisihan dengan pemerintah Tiongkok terkait dengan kasus penyensoran dan pembobolan data (hacking) yang tak kunjung jelas penyelesaiannya.
Dengan ditariknya Google dari Tiongkok, tidak ada lagi layanan peta (Google Map) dalam telepon seluler di negeri berpenduduk terbanyak di dunia tersebut. Selain itu, upaya memerangi pembajakan melalui layanan musik gratis via ponsel berada di ambang kehancuran.
Berita yang tersiar di Tiongkok melaporkan bahwa Google akan menutup situs resminya di Negeri Panda itu, yaituGoogle.cn. Namun, Juru Bicara Google Scott Rubin menolak mengomentari rumor penutupan tersebut.
"Kami belum mengubah sistem operasi kami di Tiongkok,'' terangnya melalui telepon dari kantor pusat Google di Mountain View, California, kepada Associated Press.
CEO Google Eric Smith pekan lalu menyatakan, sesuatu akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, sekali lagi Rubin menolak memberikan detail perubahan tersebut.
Selama ini, China Mobile Ltd., perusahaan telepon berlangganan terbesar di Tiongkok dengan 527 juta pelanggan, menggunakan Google untuk layanan mesin pencari data dan peta.
0 comments:
Post a Comment